Fakta Mengejutkan di Balik Angka Depresi dan Bunuh Diri di Indonesia
- account_circle Admin
- calendar_month Jum, 10 Jan 2025
- visibility 248
- comment 0 komentar

sumber foto : pexels
Ilustrasi : pexels
Kesehatan mental adalah elemen penting dalam menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna. Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya (WHO, 2004). Namun, data menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental terus meningkat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Kondisi Kesehatan Mental di Dunia
National Institutes of Health (NIH) mencatat bahwa hampir 20% anak-anak dan remaja berusia 3-17 tahun di Amerika Serikat memiliki gangguan mental, emosional, perkembangan, atau perilaku. Bahkan, perilaku bunuh diri di kalangan siswa sekolah menengah meningkat lebih dari 40% dalam satu dekade sebelum 2019 (NIH, 2022). Statistik ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kesehatan mental, terutama di usia muda.
Realitas Kesehatan Mental di Indonesia
Indonesia pun menghadapi tantangan serupa. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan mencapai 6,1% dari total populasi usia 15 tahun ke atas, atau setara dengan 11 juta orang. Usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%.
Dampak dari depresi berat tidak hanya berhenti pada penurunan kualitas hidup, tetapi juga meningkatkan risiko menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. Statistik menunjukkan bahwa 80-90% kasus bunuh diri disebabkan oleh depresi dan kecemasan. Di Indonesia, kasus bunuh diri mencapai sekitar 10.000 setiap tahun, atau setara dengan satu kasus setiap jam. Bahkan, 4,2% siswa pernah berpikir untuk bunuh diri, sementara 3% di antaranya pernah melakukan percobaan bunuh diri. Pada kalangan mahasiswa, 6,9% mengaku memiliki niat untuk bunuh diri.
Karakteristik Mental yang Sehat
Menghadapi tantangan ini, penting untuk memahami karakteristik mental yang sehat. WHO menyebutkan bahwa seseorang dengan kesehatan mental yang baik memiliki beberapa ciri berikut:
1. Mampu belajar dari pengalaman.
2. Mampu beradaptasi dengan perubahan.
3. Lebih senang memberi daripada menerima.
4. Cenderung membantu daripada dibantu.
5. Memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama.
6. Memperoleh kesenangan dari hasil usahanya sendiri.
Pentingnya Upaya Bersama
Gangguan kesehatan mental adalah masalah yang membutuhkan perhatian kolektif. Edukasi, dukungan keluarga, akses layanan kesehatan mental, serta stigma yang perlu dihilangkan adalah langkah-langkah penting dalam menciptakan generasi yang lebih sehat secara mental.
Kesehatan mental bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Mari mulai membangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental bagi diri kita, keluarga, dan masyarakat.
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar