Admin • Jan 10 2025 • 230 Dilihat
Ilustrasi : pexels
Kesehatan mental adalah elemen penting dalam menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna. Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya (WHO, 2004). Namun, data menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental terus meningkat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
National Institutes of Health (NIH) mencatat bahwa hampir 20% anak-anak dan remaja berusia 3-17 tahun di Amerika Serikat memiliki gangguan mental, emosional, perkembangan, atau perilaku. Bahkan, perilaku bunuh diri di kalangan siswa sekolah menengah meningkat lebih dari 40% dalam satu dekade sebelum 2019 (NIH, 2022). Statistik ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kesehatan mental, terutama di usia muda.
Indonesia pun menghadapi tantangan serupa. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan mencapai 6,1% dari total populasi usia 15 tahun ke atas, atau setara dengan 11 juta orang. Usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%.
Dampak dari depresi berat tidak hanya berhenti pada penurunan kualitas hidup, tetapi juga meningkatkan risiko menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. Statistik menunjukkan bahwa 80-90% kasus bunuh diri disebabkan oleh depresi dan kecemasan. Di Indonesia, kasus bunuh diri mencapai sekitar 10.000 setiap tahun, atau setara dengan satu kasus setiap jam. Bahkan, 4,2% siswa pernah berpikir untuk bunuh diri, sementara 3% di antaranya pernah melakukan percobaan bunuh diri. Pada kalangan mahasiswa, 6,9% mengaku memiliki niat untuk bunuh diri.
Menghadapi tantangan ini, penting untuk memahami karakteristik mental yang sehat. WHO menyebutkan bahwa seseorang dengan kesehatan mental yang baik memiliki beberapa ciri berikut:
1. Mampu belajar dari pengalaman.
2. Mampu beradaptasi dengan perubahan.
3. Lebih senang memberi daripada menerima.
4. Cenderung membantu daripada dibantu.
5. Memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama.
6. Memperoleh kesenangan dari hasil usahanya sendiri.
Gangguan kesehatan mental adalah masalah yang membutuhkan perhatian kolektif. Edukasi, dukungan keluarga, akses layanan kesehatan mental, serta stigma yang perlu dihilangkan adalah langkah-langkah penting dalam menciptakan generasi yang lebih sehat secara mental.
Kesehatan mental bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Mari mulai membangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental bagi diri kita, keluarga, dan masyarakat.
Sumber Foto : Istimewa Ternate, Sabtu, (8/2/25) – Balengko Space sukses mengadakan workshop bertaj...
Sumber Foto : Istimewa Bisui,(6/2/25) – Direktur Rumah Sakit Pratama Bisui, dr. Elisabeth Bernadet...
peserta simulasi BHD di Pantai Falajawa bersama Komunitas Pijar NC.
Ilustrasi : Unsplash Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai...
Sumber Foto : Pexels Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Rambut adalah mahkota”? Ungkapan ini me...
Ilustrasi : Pexels Ditengah hiruk-pikuk kesibukan kita sehari-hari, sering kali kita mengabaikan hal...
Foto Ilustrasi : Istimewa Buah yang Diperebutkan. Buah pala, tanaman endemik asli Indonesia Timur, buah dengan nama latin Myristica fragrans tum...
Sumber Foto : Instagram Iqbalns Rapper asal Bandung, The Bam, kembali menggebrak dengan single terbarunya yang berjudul “Laga Papi Tampil.” ...
Sumber Foto : Pexels Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Rambut adalah mahkota”? Ungkapan ini memang benar adanya. Rambut menjadi salah satu...
Balengko Space – Dewasa ini, perilaku remaja sering menjadi sorotan masyarakat. Dari aksi tawuran hingga perkelahian di berbagai tempat, t...
Dok. Balengko Space Ternate, Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, melaksanakan kegia...
No comments yet.