Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » Kesehatan sebagai Pondasi Kebangkitan Bangsa Dari Boedi Oetomo ke Tantangan Abad 21

Kesehatan sebagai Pondasi Kebangkitan Bangsa Dari Boedi Oetomo ke Tantangan Abad 21

  • account_circle Ariyo Dermawan
  • calendar_month Sel, 20 Mei 2025
  • visibility 387
  • comment 0 komentar

Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional sebuah tonggak penting dalam sejarah perjuangan kita menuju kemerdekaan. Tanggal ini merujuk pada berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, organisasi modern pertama yang menjadi simbol awal tumbuhnya kesadaran nasional di kalangan anak bangsa. Namun, tahukah kita bahwa Boedi Oetomo lahir dari rahim dunia kesehatan? Para pendirinya adalah mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) sekolah kedokteran untuk pribumi di masa kolonial. Mereka adalah pelajar kedokteran, calon tenaga kesehatan, yang bukan hanya mempelajari ilmu medis, tetapi juga mulai menyadari pentingnya membangun bangsa yang merdeka, adil, dan sehat secara lahir batin. Sejarah: Boedi Oetomo dan Jiwa Kesehatan yang Membakar Semangat Bangsa Nama-nama seperti Dr. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, dan Soeradji Tirtonegoro para pendiri Boedi Oetomo adalah mahasiswa kesehatan yang melihat lebih jauh dari sekadar ruang praktik dan laboratorium.

Mereka melihat ketimpangan sosial, rendahnya akses pendidikan, dan ketidakadilan dalam layanan kesehatan sebagai bagian dari penderitaan bangsa yang perlu disembuhkan bersama. Dari balik asrama dan ruang kuliah STOVIA, mereka merintis semangat perubahan. Gerakan Boedi Oetomo bukan gerakan politik dalam artian sempit, melainkan gerakan moral dan intelektual untuk memajukan kehidupan rakyat, termasuk dalam kesehatan dan pendidikan. Dengan kata lain, kebangkitan nasional Indonesia lahir dari kesadaran kemanusiaan para pelajar kesehatan yang memilih untuk tidak tinggal diam menghadapi ketertindasan. Masa Kini: Tenaga Kesehatan di Garis Depan Perjuangan Bangsa Lompatan ke abad ke-21, semangat yang sama masih menyala.

Pandemi COVID-19 menjadi bukti nyata bahwa tenaga kesehatan kembali berdiri di garda terdepan dalam mempertahankan kehidupan bangsa. Rumah sakit menjadi medan tempur, dan tenaga medis menjadi pejuang bukan dengan senjata, tetapi dengan masker, stetoskop, dan dedikasi. Tapi tantangan tidak hanya datang dari pandemi. Hingga hari ini, akses terhadap layanan kesehatan masih timpang di banyak wilayah Indonesia, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Banyak tenaga kesehatan yang mengabdi jauh dari sorotan media, di pulau-pulau kecil, pedalaman, dan daerah konflik. Di tengah sistem kesehatan yang belum merata, peran perawat, bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya menjadi sangat strategis. Mereka bukan hanya penyembuh, tetapi juga pendidik, pemimpin komunitas, bahkan penggerak pembangunan di tingkat akar rumput.

Masa Depan: Menata Kebangkitan Baru dengan Fondasi Kesehatan menuju Indonesia Emas 2045 Ke depan, Indonesia dihadapkan pada tantangan dan peluang besar. Tahun 2045 menjadi tonggak penting satu abad Indonesia merdeka, yang kita proyeksikan sebagai Indonesia Emas 2045: negara maju, berdaulat, adil, dan makmur. Untuk menuju ke sana, sumber daya manusia (SDM) unggul menjadi kunci utama. Dan SDM unggul tidak mungkin terwujud tanpa pondasi kesehatan yang kuat. Karena itu, kebangkitan nasional abad ke-21 harus menjadikan kesehatan sebagai sektor strategis, bukan hanya pendukung. Di tengah transformasi ini, kita butuh kebangkitan baru, sebagaimana yang dimulai oleh mahasiswa STOVIA lebih dari satu abad lalu.

Kebangkitan yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kesehatan masyarakat sebagai indikator utama kemajuan bangsa. Tenaga kesehatan harus terus didorong menjadi bagian dari pengambilan keputusan dari tingkat desa hingga nasional. Kita harus membangun sistem kesehatan yang berkeadilan, berbasis komunitas, dan berpihak pada yang paling rentan. Kita harus melahirkan generasi tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga punya semangat nasionalisme dan kepekaan sosial yang tinggi. Dulu, kebangkitan nasional dimulai dari ruang kelas mahasiswa kedokteran. Hari ini, semangat itu harus hidup di setiap puskesmas, klinik, rumah sakit, dan ruang-ruang pengabdian di seluruh Indonesia. Karena sesungguhnya, kesehatan bukan hanya tentang menyembuhkan penyakit, tetapi tentang mengangkat martabat manusia. Dan kebangkitan bangsa dimulai saat kita menyadari bahwa setiap warga berhak hidup sehat, sejahtera, dan bermartabat. Kebangkitan nasional hari ini harus menjadi batu loncatan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Dan seperti 117 tahun lalu, tenaga kesehatan akan tetap menjadi pilar utama dalam membangun bangsa yang sehat, berdaya saing, dan bermartabat di mata dunia.

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Atasi Malas Belajar di Era Digital, Panduan Simpel untuk Generasi Muda

    Atasi Malas Belajar di Era Digital, Panduan Simpel untuk Generasi Muda

    • calendar_month Jum, 3 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 131
    • 0Komentar

    Di tengah kemudahan teknologi, semangat belajar sering kali justru tergerus oleh distraksi digital. Jika kamu merasa ponsel dan media sosial mulai mendominasi waktumu, ini saatnya beraksi! Berikut beberapa tips anti-malas yang dirancang untuk membuatmu kembali produktif dengan cara yang seru dan relevan: 1. Temukan “alasan” kamu belajar Apa alasanmu belajar? Apakah untuk meraih mimpi besar, […]

  • “PENGAHAPUSAN AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN DALAM PUTUSAN MK: LANGKAH MAJU ATAU MUNDUR BAGI INDONESIA?”

    “PENGAHAPUSAN AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN DALAM PUTUSAN MK: LANGKAH MAJU ATAU MUNDUR BAGI INDONESIA?”

    • calendar_month Jum, 10 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 234
    • 0Komentar

    sumber foto : Istimewa Belum lama ini, Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan nomor 62/PUU-XXII/2024 yang memutuskan tentang penghapusan ambang batas pencalonan presiden dalam pemilihan umum (Pemilu) Indonesia. Keputusan ini disambut baik oleh berbagai kalangan. Walaupun demikian, ada yang menentang putusan tersebut dengan berbagai alasan, terutama mengenai apakah langkah ini akanmemperkuat atau justru melemahkan kualitas demokrasi […]

  • Komunitas Magister Maluku Utara DIY Tanyakan Arah Pendidikan Malut: Apakah Kita Sedang Membangun Sekolah atau Sekadar Bangunan?

    Komunitas Magister Maluku Utara DIY Tanyakan Arah Pendidikan Malut: Apakah Kita Sedang Membangun Sekolah atau Sekadar Bangunan?

    • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 201
    • 0Komentar

    Balengkospace.com, Yogyakarta, 15 Juni 2025 – Komunitas Magister Peduli Pendidikan Maluku Utara (KOMPPI-MU) di Yogyakarta menyuarakan kritik tajam terhadap arah kebijakan pendidikan yang dijalankan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Melalui rilis pers resminya, KOMPPI menilai bahwa banyak program pendidikan yang dijalankan masih bersifat seremonial dan tidak menjawab kebutuhan riil masyarakat, khususnya di daerah terpencil. Ketua KOMPPI […]

  • Membanggakan! Santri Ponpes Darul Falah Ternate Torehkan Prestasi di STQH XI

    Membanggakan! Santri Ponpes Darul Falah Ternate Torehkan Prestasi di STQH XI

    • calendar_month Ming, 4 Mei 2025
    • account_circle Muzstakim
    • visibility 216
    • 0Komentar

    Ternate, Minggu, (4/5/25) Pondok Pesantren Darul Falah Ternate kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui para santrinya yang berhasil meraih juara dalam ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XI Kabupaten Halmahera Tengah, yang diselenggarakan pada 28 April hingga 2 Mei 2025. Empat santri utusan Ponpes Darul Falahternate sukses menjuarai berbagai cabang lomba, khususnya dalam kategori hafalan […]

  • Konflik Tambang Halmahera Timur: PMII Ternate Tuntut Keadilan dan Bebaskan Warga

    Konflik Tambang Halmahera Timur: PMII Ternate Tuntut Keadilan dan Bebaskan Warga

    • calendar_month Sen, 19 Mei 2025
    • account_circle Balengko Space
    • visibility 442
    • 0Komentar

    Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ternate menyatakan sikap atas penetapan 11 warga Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara. Warga tersebut dituduh melakukan tindakan melawan hukum saat melakukan aksi penolakan terhadap aktivitas pertambangan nikel oleh PT Position. Kami menilai, aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat merupakan bentuk perlawanan terhadap […]

  • Pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Maluku Utara: Menyongsong Periode 2025-2030 untuk Pemberdayaan Masyarakat

    Pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Maluku Utara: Menyongsong Periode 2025-2030 untuk Pemberdayaan Masyarakat

    • calendar_month Sen, 10 Mar 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 385
    • 0Komentar

    Sumber Foto : Istimewa Sofifi, Senin, (10/3/25) – Pada hari ini, telah berlangsung pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota serta Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara untuk periode 2025-2030. Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 14.00 WIT dan berlangsung di Gedung Paripurna Kantor DPRD Provinsi Maluku Utara, dengan dihadiri oleh Gubenur dan wakil Gubernur […]

expand_less