Tumpukan Sampah Ancam Lautan : Containder Gandeng Gubernur Terpilih Maluku Utara, Bersatu cari Solusi Inovatif
- account_circle Admin
- calendar_month Sab, 11 Jan 2025
- visibility 504
- comment 1 komentar

Ciko bersama Ibu Sherly
Sumber Foto : Istimewa
Jakarta, (11/1/25) – Chiko Molle, Operations Manager Containder, bersama timnya mengadakan pertemuan penting dengan Gubernur Terpilih Maluku Utara, Sherly Tjoanda, untuk membahas krisis sampah yang semakin memprihatinkan. Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh viralnya video di media sosial beberapa waktu lalu, yang memperlihatkan tumpukan sampah plastik terbawa banjir di Kota Ternate hingga mencemari lautan Maluku Utara. Kondisi ini menjadi peringatan serius bahwa pengelolaan sampah di daerah ini memerlukan perhatian dan solusi segera.
Ciko menjelaskan menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2024, Maluku Utara menghasilkan 105.739,44 ton sampah per tahun hanya dari enam kabupaten. Angka tersebut belum mencakup wilayah padat penduduk seperti Ternate, Tidore, Halmahera Barat, Halmahera Timur, dan Halmahera Utara, yang tentunya menambah jumlah total sampah secara signifikan. Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate mencatat 100 ton sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setiap hari, sementara sekitar 40 ton sisanya berserakan di selokan, jalan raya, dan area terbuka.
“Ini bukan lagi persoalan kecil, tapi darurat sampah yang harus ditangani dengan langkah konkret,” ungkap Chiko Molle.
Gubernur Sherly Tjoanda menyambut baik inisiatif Containder dan meminta agar aksi nyata segera dilakukan, terutama di wilayah Kota Ternate. Dalam upayanya, Containder berencana menggandeng bank sampah, komunitas, sekolah, dan pelaku ekonomi kreatif untuk menggalakkan program “Sampah Jadi Uang” melalui aplikasi Containder. Program ini memungkinkan masyarakat menjual sampah untuk mendapatkan penghasilan tambahan, sekaligus memperkenalkan teknologi pengolahan sampah yang lebih efektif.
Tak hanya itu, Containder juga akan menjalin kolaborasi dengan pengusaha lokal di sektor pengelolaan sampah untuk mengidentifikasi kendala yang ada dan mencari solusi bersama. “Masalah sampah ini memang bukan hal baru, tapi kami yakin dengan sinergi yang baik, persoalan ini dapat ditangani secara efektif dan berkelanjutan,” tambah Chiko.
Langkah ini menjadi awal penting bagi Maluku Utara untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari, sekaligus mendukung ekonomi masyarakat lokal melalui pendekatan inovatif terhadap pengelolaan sampah.
- Penulis: Admin