Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » Tambang Bukan Segalanya: Aktivis PMII Yogyakarta Menanggapi Pemikiran Visioner Wagub Maluku Utara

Tambang Bukan Segalanya: Aktivis PMII Yogyakarta Menanggapi Pemikiran Visioner Wagub Maluku Utara

  • calendar_month Jum, 3 Okt 2025
  • visibility 154
  • comment 0 komentar

Baru-baru ini publik diramaikan dengan kabar yang cukup mencengangkan: pertumbuhan ekonomi Maluku Utara berhasil melesat hingga 32,09% (yoy) pada kuartal II 2025, menurut catatan Databoks yang bersumber dari Badan Pusat Statisik (BPS). Angka ini menempatkan Maluku Utara sebagai salah satu daerah dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.

Namun, di balik euforia tersebut, ada satu pernyataan yang justru menggelitik sekaligus menyejukkan. Dalam seminar “Road to Go Public” di Ternate, Kamis (2/10/2025), Wakil Gubernur Maluku Utara, KH. Sarbin Sehe, menegaskan bahwa:

“Kita semua tahu, tambang suatu saat akan habis. Karena itu, kita harus memikirkan sumber pertumbuhan lain yang berkelanjutan.”

Pernyataan ini, dikutip dari Tribun Ternate, bukanlah sekadar kritik terhadap pola pembangunan yang ada. Ia adalah sebuah visi jauh ke depan, lahir dari kepedulian terhadap rakyat kecil, terutama nelayan dan petani—dua kelompok yang seringkali terpinggirkan dalam riuhnya industri tambang.

Tambang: Kaya Sesaat, Rusak Berkepanjangan

Sarbin Sehe mengingatkan bahwa tambang hanyalah sumber ekonomi sementara. Cepat atau lambat, cadangan akan habis, meninggalkan kerusakan lingkungan yang tak mudah dipulihkan. Inilah mengapa beliau mendorong lahirnya kekuatan ekonomi baru yang lebih berkelanjutan.

Kelautan, perikanan, dan pertanian disebut sebagai sektor yang harus diberdayakan. Bagi beliau, nelayan dan petani bukan sekadar profesi, melainkan tulang punggung ekonomi daerah yang wajib diperhatikan dari sisi kesejahteraan, fasilitas, hingga akses pasar.

Pandangan ini sejalan dengan nilai dasar pergerakan (NDP) yang dipegang teguh kader-kader PMII: Hablumminallah, Hablumminannas, dan Hablum minal Alam. Ada kesadaran spiritual, sosial, sekaligus ekologis dalam gagasan tersebut—sebuah keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.

Belajar dari Nauru

Kita bisa bercermin pada kisah Nauru, sebuah negara kecil di Pasifik yang dulu kaya raya karena fosfat. Di masa kejayaannya, rakyat Nauru hidup dalam kemewahan. Namun ketika tambang fosfat habis, negara itu terjerembab dalam kemiskinan, krisis kesehatan, dan ketergantungan pada bantuan luar negeri.

Jangan sampai Maluku Utara mengulangi jejak yang sama. Kaya akan tambang, tapi miskin ketika sumber daya itu habis.

Jalan Berkeadilan

Sebagai mahasiswa yang ditempa dalam gerakan PMII, saya sepakat dengan pandangan KH. Sarbin Sehe. Maluku Utara harus menyiapkan pilar ekonomi alternatif sejak dini. Jalan-jalan yang dilalui truk tambang harus diperbaiki untuk kepentingan masyarakat, laut yang tercemar akibat limbah tambang harus dipulihkan demi nelayan, dan lahan-lahan pertanian mesti diberi perhatian serius agar petani tetap sejahtera.

Pemikiran KH. Sarbin Sehe terasa relevan dan menyentuh: ia bukan hanya bicara soal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga soal keadilan, keberlanjutan, dan keberpihakan pada rakyat kecil.

Jika tambang adalah warisan hari ini, maka sektor kelautan, perikanan, dan pertanian adalah investasi masa depan. Dan hanya dengan keberanian untuk menatap jauh ke depanlah, Maluku Utara bisa terhindar dari jebakan “kaya sesaat, miskin selamanya”.

  • Penulis: Muzsta Oscar
  • Editor: Redaktur Balengko Creative Media

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sumber Foto: porostimur.com

    HMI Sudah Mati, yang Hidup Hanya Benderanya

    • calendar_month Rab, 8 Okt 2025
    • account_circle Muhammad Asmar Joma
    • visibility 320
    • 0Komentar

    Ada masa ketika bendera hijau-hitam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berkibar bukan sekadar kain simbol, tapi api kesadaran. Dari sekretariat sempit di Yogyakarta tahun 1947, Lafran Pane menyalakan obor gerakan intelektual Islam yang menolak kejumudan dan kolonialisme. HMI lahir bukan dari ruang nyaman, tapi dari kebutuhan eksistensial bangsa, mencerdaskan umat, memperjuangkan keadilan, dan menggabungkan iman dengan […]

  • Himpunan Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate Gelar Lomba Hari Gizi Nasional ke-65 Bersama DPD PERSAGI

    Himpunan Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate Gelar Lomba Hari Gizi Nasional ke-65 Bersama DPD PERSAGI

    • calendar_month Ming, 26 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 449
    • 0Komentar

    Sumber Foto : Istimewa Ternate, 25/1/24 – Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke-65, Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate bekerja sama dengan DPD PERSAGI menyelenggarakan berbagai kegiatan bertema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”. Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate, Ridwan Yamko, SKM., M.Kes, dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, masyarakat […]

  • Konflik Tambang Halmahera Timur: PMII Ternate Tuntut Keadilan dan Bebaskan Warga

    Konflik Tambang Halmahera Timur: PMII Ternate Tuntut Keadilan dan Bebaskan Warga

    • calendar_month Sen, 19 Mei 2025
    • account_circle Balengko Space
    • visibility 706
    • 0Komentar

    Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ternate menyatakan sikap atas penetapan 11 warga Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara. Warga tersebut dituduh melakukan tindakan melawan hukum saat melakukan aksi penolakan terhadap aktivitas pertambangan nikel oleh PT Position. Kami menilai, aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat merupakan bentuk perlawanan terhadap […]

  • Pelatihan Peacemaker TFT 2025 Resmi Digelar di Ternate, Siapkan Kader Perdamaian dari Berbagai Kalangan

    Pelatihan Peacemaker TFT 2025 Resmi Digelar di Ternate, Siapkan Kader Perdamaian dari Berbagai Kalangan

    • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
    • account_circle Muzstakim
    • visibility 341
    • 0Komentar

    BalengkoSpace.com, Ternate, 15 Juni 2025 – Pelatihan Peacemaker Training for Trainer (TFT) 2025 resmi digelar selama tiga hari, mulai 13 hingga 15 Juni, bertempat di Asrama Haji Ternate, Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaboratif, dengan partisipasi aktif dari berbagai unsur masyarakat, termasuk GP […]

  • Mengenal Lebih Dekat Ongker, Rapper dari Indonesia Timur yang Membawa Identitas Maluku dalam Setiap Liriknya

    Mengenal Lebih Dekat Ongker, Rapper dari Indonesia Timur yang Membawa Identitas Maluku dalam Setiap Liriknya

    • calendar_month Sel, 4 Feb 2025
    • account_circle balengko space
    • visibility 499
    • 0Komentar

    Sumber Foto : Instagram Ongker Ongker, seorang rapper berbakat asal Indonesia Timur, baru-baru ini berbagi cerita tentang perjalanan musiknya dalam sebuah wawancara eksklusif. Dari awal mula ketertarikannya pada musik hip-hop hingga tantangan yang dihadapi sebagai musisi dari daerah, Ongker membuka pintu bagi kita untuk memahami lebih dalam tentang dirinya dan karya-karyanya. Awal Mula Tertarik pada […]

  • PC PMII Kota Ternate meminta kejaksaan periksa kontraktor bangunan plaza Gamalama.

    PC PMII Kota Ternate meminta kejaksaan periksa kontraktor bangunan plaza Gamalama.

    • calendar_month Sab, 19 Jul 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 207
    • 0Komentar

    BalengkoSpace.com, Ternate — Pembangunan Plaza Gamalama yang dimulai sejak tahun 2017 dengan anggaran mencapai Rp92,5 miliar dari APBD Pemerintah Kota Ternate, kembali menjadi sorotan. Meski telah diresmikan pada 2021, bangunan tersebut hingga kini dinilai belum berfungsi secara optimal dan mengalami sejumlah persoalan struktural maupun tata kelola. Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Ternate, […]

expand_less