Masri Anwar dan Buku “Kerusakan Ekologi Sebuah Antologi”: Suara dari Halmahera Tengah yang Terkikis Tambang
- calendar_month 7 jam yang lalu
- visibility 106
- comment 0 komentar

Masri Anwar saat diwawancarai di Yogyakarta tentang buku Kerusakan Ekologi Sebuah Antologi | Dok. Balengko Space
BALENGKO SPACE, Yogyakarta – 17 September 2025. Maluku Utara dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah: dari pertanian, perikanan, hingga pertambangan. Namun, di balik derasnya arus investasi tambang, kerusakan lingkungan semakin terasa, terutama bagi masyarakat yang hidup di sekitar wilayah tambang.
Keresahan itulah yang mendorong Masri Anwar, aktivis lingkungan sekaligus akademisi asal Maluku Utara, untuk menulis buku berjudul “Kerusakan Ekologi Sebuah Antologi.” Buku ini menggambarkan luka ekologi yang terjadi di Halmahera Tengah, wilayah yang kini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Di sebuah warung kopi di Yogyakarta, jurnalis Balengko Space berkesempatan berbincang langsung dengan Masri. Ia bercerita bahwa sebelumnya telah menerbitkan dua buku tentang petani dan perjuangan mereka melawan dominasi investasi yang merampas tanah. Buku ketiganya ini berbeda lebih luas, lebih menyentuh, dan lahir dari pengalaman riset panjang sejak 2020.
“Pada 2020 saya riset bersama teman-teman AEER, JATAM, WALHI Maluku Utara, hingga NGO Fajaru. Kami mengkaji bagaimana perampasan ruang hidup akibat tambang juga berdampak pada perempuan, baik secara sosial maupun budaya,” tutur Masri.
- Penulis: Redaksi Balengko Space
- Editor: Redaktur Balengko Creative Media
Saat ini belum ada komentar