Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » Kedaulatan di Setiap Ombak: Anak Pulau Loloda dan Perjuangan Menjaga Laut Halmahera

Kedaulatan di Setiap Ombak: Anak Pulau Loloda dan Perjuangan Menjaga Laut Halmahera

  • calendar_month Ming, 10 Agu 2025
  • visibility 308
  • comment 0 komentar

Kedaulatan Bukan Sekadar Bendera

Membela pulau berarti menolak reduksi kedaulatan menjadi sekadar pengibaran bendera atau patroli angkatan laut. Kedaulatan sejati lahir dari keberlanjutan komunitas, ketika laut dijaga dari pencemaran, ketika hasil tangkapan cukup untuk menghidupi keluarga, ketika tanah tidak dijual kepada investor asing yang hanya ingin membangun resort mewah.

Dalam The Ocean Economy in 2030 (OECD, 2016), disebutkan bahwa eksploitasi ekonomi terhadap laut akan meningkat pesat dalam dekade ini, mengancam ekosistem dan komunitas pesisir. Jika anak-anak pulau tidak membangun kekuatan kolektif untuk mengelola sumber daya mereka sendiri, maka kedaulatan akan tetap menjadi slogan kosong.

Setiap nelayan yang mempertahankan hak menangkap ikan di lautnya sendiri, setiap perempuan pesisir yang menjaga tradisi pengolahan hasil laut, setiap anak muda yang menulis tentang keindahan dan kesulitan hidup di pulau kecil, sesungguhnya sedang menghidupkan kedaulatan. Mereka menjaga agar laut tidak menjadi sekadar halaman belakang korporasi global.

Menghidupi tanah dan laut berarti membangun sistem ekonomi lokal yang berkelanjutan. Model koperasi nelayan, pasar ikan komunitas, pendidikan berbasis lingkungan maritim, adalah bentuk nyata dari perlawanan terhadap kolonisasi ekonomi baru. Ini bukan sekadar retorika omong kosong seperti mulut elit politik.

Gelombang tidak pernah statis melainkan terus bergerak dan terus berubah. Demikian pula ancaman terhadap kedaulatan. Ancaman datang bukan hanya dalam bentuk kapal asing yang melanggar batas laut teritorial, tetapi juga dalam bentuk peraturan yang bias elit, dalam investasi yang menggerus ruang hidup, dalam narasi pembangunan yang menyingkirkan suara komunitas lokal.

Strategi melawan invasi sunyi ini tidak bisa hanya mengandalkan patriotisme kosong. Malainkan harus dibangun di atas pengetahuan tentang hukum laut, tentang hak adat,  ekologi pesisir, geopolitik regional. Seperti diuraikan oleh Christian Bueger dalam Maritime Security bahwa keamanan maritim modern menuntut keterlibatan komunitas lokal sebagai aktor aktif bukan sekadar objek perlindungan negara.

Anak-anak pulau perlu menjadi navigator baru dalam membaca perubahan arah angin politik global, memahami peta baru jalur perdagangan maritim, mengantisipasi perubahan regulasi internasional. Mereka harus membangun jaringan solidaritas, baik lokal maupun global, untuk mempertahankan hak atas laut dan pulau-pulau mereka.

Kedaulatan di setiap ombak berarti bahwa setiap tindakan kecil menjaga terumbu karang, memprotes reklamasi, mengajarkan anak-anak tentang hak laut mereka adalah bagian dari perjuangan besar. Setiap gerakan dayung, setiap ayunan jala, setiap baris puisi tentang laut adalah deklarasi: “Kami ada di sini. Ini tanah kami. Ini laut kami.”

Di tengah derasnya arus globalisasi yang sering mengabaikan pinggiran, anak-anak pulau seperti di Loloda harus berani berdiri di batu karang, menantang gelombang, dan berseru dengan penuh keyakinan “Kami membela setiap ombak. Kami membela setiap pulau.” Dengan begitu ada  catatan harapan yang tersampaikan meskipun selalu di abaikan oleh negara.

  • Penulis: Muhammad Asmar Joma
  • Editor: Redaktur Balengko Creative Media

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • DOB Kabupaten Kepulauan Obi: Masyarakat Joronga Desak Integrasi Demi Pembangunan

    DOB Kabupaten Kepulauan Obi: Masyarakat Joronga Desak Integrasi Demi Pembangunan

    • calendar_month Ming, 27 Apr 2025
    • account_circle Muzstakim
    • visibility 303
    • 0Komentar

    Ternate, 27 April 2025 – Fahrul Abd Muid (Direktur Bajo Institut Maluku Utara) dan Rahim Yasim (Mantan Staf Khusus Bupati Halmahera Selatan) mendesak pemerintah memasukkan Kecamatan Kepulauan Joronga ke dalam Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Kepulauan Obi. Mereka menilai, integrasi ini akan mempercepat pembangunan dan mempermudah pelayanan publik bagi warga Joronga. Fahrul menegaskan, jarak geografis Joronga lebih dekat ke Obi daripada ke pusat […]

  • Mahasiswa baru UNJAYA mengikuti Sapa Achmad Yani Muda 2025.

    BEM UNJAYA 2025 Gelar Sapa Achmad Yani Muda dan UKM Fair Sambut Mahasiswa Baru

    • calendar_month Sen, 15 Sep 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 150
    • 0Komentar

    BEM UNJAYA 2025 menggelar Sapa Achmad Yani Muda dan UKM Fair 2025 di Yogyakarta, Senin (8/9). Agenda ini menyambut mahasiswa baru dan memperkenalkan semangat perjuangan Jenderal Achmad Yani. Presiden Mahasiswa UNJAYA 2025, Faturahman Djaguna, menyampaikan orasi di depan mahasiswa baru. Ia menegaskan bahwa mahasiswa UNJAYA harus memegang teguh spirit perjuangan Jenderal Achmad Yani. “Musuh kita […]

  • DPC PKB Tidore Nilai Kritik LBH Ansor Kota Ternate “Lebay”, Ini Jawaban Tegas Ketua LBH

    DPC PKB Tidore Nilai Kritik LBH Ansor Kota Ternate “Lebay”, Ini Jawaban Tegas Ketua LBH

    • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 964
    • 0Komentar

    “Kami tidak pernah menyebut adanya surat instruksi dari Wali Kota. Namun, ada indikasi pola tekanan birokratis yang bersifat tersirat. Jika perbedaan antara kritik struktural dan fitnah tidak dapat dibedakan, maka itu mencerminkan minimnya pemahaman,” tambahnya. Lebih lanjut, Zulfikran menekankan bahwa ASN memiliki kewajiban untuk menjaga netralitas tidak hanya dalam konteks Pemilu dan Pilkada, tetapi juga […]

  • Konflik Tambang Halmahera Timur: PMII Ternate Tuntut Keadilan dan Bebaskan Warga

    Konflik Tambang Halmahera Timur: PMII Ternate Tuntut Keadilan dan Bebaskan Warga

    • calendar_month Sen, 19 Mei 2025
    • account_circle Balengko Space
    • visibility 709
    • 0Komentar

    Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ternate menyatakan sikap atas penetapan 11 warga Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara. Warga tersebut dituduh melakukan tindakan melawan hukum saat melakukan aksi penolakan terhadap aktivitas pertambangan nikel oleh PT Position. Kami menilai, aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat merupakan bentuk perlawanan terhadap […]

  • Foto suasana upacara HUT ke-80 RI di Lapas Jambula

    Wakil Gubernur Maluku Utara beri Remisi HUT ke-80 RI di Ternate

    • calendar_month Ming, 17 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 237
    • 0Komentar

    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Tekankan Makna Remisi Wagub Sarbin menyampaikan bahwa Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan menegaskan remisi bukan hadiah, melainkan bentuk apresiasi bagi warga binaan yang disiplin, berprestasi, dan aktif mengikuti program pembinaan. Kementerian terus melaksanakan program rehabilitasi dan reintegrasi melalui pendidikan, keterampilan, pembinaan keagamaan, dan kegiatan sosial. Dengan sinergi petugas pemasyarakatan, keluarga, dan masyarakat, […]

  • Suasana penyuluhan bahaya narkoba di Balai Desa Karangmanggis bersama mahasiswa KKN dan BNN Kendal

    Mahasiswa KKN Universitas Alma Ata dan BNN Kendal Edukasi Generasi Muda di Desa Karangmanggis

    • calendar_month Kam, 14 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 291
    • 0Komentar

    Ketua Tim KKN-T, Muhammad Bahaudin Elba, mengajak seluruh pihak bekerja sama mencegah narkoba. Menurutnya, pengaruh lingkungan, media sosial, dan minimnya pengetahuan menjadi pemicu penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Selain itu, ia menekankan pentingnya pengawasan aktif dari keluarga. “Orang tua harus mengawasi anak-anak secara aktif. Seluruh elemen masyarakat wajib bersinergi agar upaya pencegahan berjalan efektif,” tegas […]

expand_less