Tarian Soya-Soya Maluku Utara Tampil di Event JKPI Yogyakarta 2025
- calendar_month Kam, 7 Agu 2025
- visibility 481
- comment 0 komentar

Para penari membawakan Tarian Soya-Soya, tarian perang khas Ternate yang sarat nilai sejarah, dalam ajang Indonesia Street Performance Festival JKPI 2025 di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Rabu (6/8/2025). | Sumber foto : Istimewa
Tarian Soya-Soya Jadi Sarana Promosi Wisata Budaya
Nurlaila Mustafa, mahasiswa asal Ternate yang sedang menempuh studi S2 Pariwisata sekaligus mantan Wakil Ketua IKPMKT periode 2020-2021, turut menyampaikan rasa bangganya terhadap penampilan tersebut.
“Saya merasa excited sekaligus bangga karena di acara Indonesia Street Performance tadi malam, Ternate menjadi satu-satunya perwakilan dari Maluku Utara yang tampil,” katanya.
Menurut Nurlaila, penampilan tarian soya-soya dalam JKPI 2025 memberi dampak positif dalam mempromosikan wisata budaya Kota Ternate. Ia merinci beberapa poin penting dari keterlibatan ini:
-
Eksposur budaya Ternate kepada audiens nasional dan internasional, dalam event bertema “Nusantara Menari.”
-
Penguatan identitas Ternate sebagai kota pusaka yang mewarisi dan melestarikan budaya lokal.
-
Peluang kolaborasi budaya dan pariwisata dengan daerah lain melalui jejaring JKPI.
-
Peningkatan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Ternate melalui seni pertunjukan.
Tarian Soya-Soya, Warisan Perjuangan Sultan Baabullah
Tarian soya-soya sendiri merupakan tarian perang tradisional yang berasal dari Ternate. Tarian ini memiliki nilai sejarah tinggi karena dulunya digaungkan oleh Sultan Baabullah dalam upaya mengusir penjajah Portugis dari wilayah Maluku Utara.
Keterlibatan generasi muda dalam menampilkan tarian ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menjadi media edukasi sejarah bagi publik luas.(red)
- Penulis: Redaksi Balengko Space
- Editor: Redaktur Balengko Creative Media
Saat ini belum ada komentar