Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » HIPHOP CULTURE » Hied : Dari Dinding Kosong Karawang ke Karya Penuh Makna

Hied : Dari Dinding Kosong Karawang ke Karya Penuh Makna

  • calendar_month Jum, 17 Jan 2025
  • visibility 259
  • comment 0 komentar

Foto : Hied

Ketika seni jalanan bertemu dengan kreativitas tanpa batas, nama Hied hadir sebagai salah satu seniman graffiti yang mencuri perhatian. Dengan gaya unik dan energi khas anak muda, Hied berbagi cerita tentang perjalanan, inspirasi, tantangan, dan harapannya untuk dunia graffiti di Indonesia.

Perjalanan Awal: Dari Coretan Iseng ke Seni Bermakna

“Aku mulai suka graffiti sejak SMA,” ujar Hied mengawali ceritanya. Bagi Hied, graffiti adalah kebebasan berekspresi yang langsung terpancar dari dinding-dinding kosong menjadi karya yang penuh makna. “Kekuatan visualnya itu yang bikin aku jatuh cinta.” Dengan semangat dan kerja keras, Hied terus mengasah keterampilannya hingga dikenal sebagai salah satu seniman graffiti berbakat dari Karawang.

Inspirasi dan Gaya: Dari Kehidupan ke Dinding

Karya-karya Hied punya ciri khas yang sulit dilupakan: font graffiti yang unik dan ekspresif. Inspirasi datang dari berbagai hal, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga seniman graffiti yang ia kagumi, seperti MR.BAKERONER, SEMOR, dan KAISY. “Mereka punya energi keren yang ngasih aku ide-ide baru,” kata Hied. Dengan gaya yang terus berkembang, Hied berusaha menciptakan identitas seni yang personal namun tetap bisa diterima banyak orang.

Tantangan: Antara Cuaca, Stigma, dan Aturan

Di balik keindahan karya Hied, ada tantangan besar yang harus ia hadapi. Cuaca sering kali jadi kendala teknis, belum lagi stigma negatif masyarakat yang masih menganggap graffiti sebagai aksi vandalisme. “Selain itu, harus pintar-pintar juga menghindari konflik sama pihak berwenang,” tambahnya sambil tersenyum. Meski begitu, tantangan ini justru memacu Hied untuk terus berkarya dan membuktikan bahwa graffiti adalah seni yang layak dihargai.

Sentuhan Lokal: Karawang dalam Warna

Sebagai anak Karawang, Hied merasa budaya dan lingkungan sekitar punya pengaruh besar dalam karyanya. “Lingkungan di sini tuh ngasih banyak energi kreatif. Ada semacam hubungan emosional sama tempat ini,” jelasnya. Hal inilah yang membuat karya-karyanya punya elemen lokal yang membumi namun tetap relevan secara universal.

Pesan di Balik Coretan

Setiap karya Hied punya cerita dan pesan yang ingin disampaikan. “Aku pengen karya aku nyampein kebanggaan, kritik sosial, dan inspirasi buat berpikir kreatif,” ujar Hied. Baginya, graffiti bukan hanya soal estetika, tapi juga media untuk menyuarakan ide-ide yang mungkin sulit disampaikan lewat kata-kata.

Harapan dan Rencana: Graffiti untuk Semua

Ke depan, Hied berharap seni graffiti bisa lebih dikenal dan dihargai di Indonesia, khususnya di Karawang. “Aku pengen graffiti jadi wadah ekspresi yang positif dan inspiratif buat semua orang,” katanya penuh harap. Saat ini, Hied juga tengah merencanakan karya-karya baru dan kolaborasi dengan seniman lain untuk mengembangkan koneksi sekaligus memperkaya dunia graffiti lokal.

Dengan semangat dan visinya, Hied membuktikan bahwa seni graffiti bukan sekadar coretan, melainkan media yang penuh makna. Dari Karawang untuk dunia, Hied membawa pesan bahwa dinding-dinding kosong adalah kanvas yang menunggu untuk dihidupkan.

  • Penulis: Admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • ASN Diduga Terlibat Aksi Tolak DOB Sofifi, LBH Ansor Desak Mendagri Turun Tangan

    ASN Diduga Terlibat Aksi Tolak DOB Sofifi, LBH Ansor Desak Mendagri Turun Tangan

    • calendar_month Rab, 23 Jul 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 675
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, Ternate, 23 Juli 2025 — Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Pemuda (LBH GP) Ansor Kota Ternate mendesak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, untuk memanggil dan meminta klarifikasi dari Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, terkait dugaan kuat keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam aksi penolakan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Sofifi. Aksi […]

  • Gubernur Maluku Utara Sampaikan Bela Sungkawa atas Wafatnya KH. Abdul Ghani Kasuba

    Gubernur Maluku Utara Sampaikan Bela Sungkawa atas Wafatnya KH. Abdul Ghani Kasuba

    • calendar_month Sab, 15 Mar 2025
    • account_circle balengko space
    • visibility 422
    • 0Komentar

    Sumber Foto : Istimewa Ternate, (15/3/25), Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya KH. Abdul Ghani Kasuba, Lc, mantan Gubernur Maluku Utara periode 2014–2019 dan 2019–2024. Beliau wafat pada 14 Maret 2025, dan kepergiannya meninggalkan duka bagi seluruh masyarakat Maluku Utara. Dalam upacara persemayaman, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menyampaikan […]

  • DPRD Halteng Temui Mahasiswa di Yogyakarta, Bahas Beasiswa hingga Masa Depan Daerah

    DPRD Halteng Temui Mahasiswa di Yogyakarta, Bahas Beasiswa hingga Masa Depan Daerah

    • calendar_month Ming, 27 Jul 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 593
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE – Yogyakarta, Sejumlah anggota DPRD Halmahera Tengah melakukan kunjungan silaturahmi ke Asrama Mahasiswa Halmahera Tengah di Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025). Kunjungan ini menjadi ruang dialog antara wakil rakyat dan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Pelajar Halmahera Tengah Yogyakarta (IKEMAP Halteng-Yogyakarta). Rombongan DPRD terdiri atas Junaidi Alting (Fraksi PKB), Hasmi Ridwan (Fraksi Gerindra), […]

  • Masri Anwar saat diwawancarai di Yogyakarta tentang buku Kerusakan Ekologi Sebuah Antologi

    Masri Anwar dan Buku “Kerusakan Ekologi Sebuah Antologi”: Suara dari Halmahera Tengah yang Terkikis Tambang

    • calendar_month Rab, 17 Sep 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 472
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, Yogyakarta – 17 September 2025. Maluku Utara dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah: dari pertanian, perikanan, hingga pertambangan. Namun, di balik derasnya arus investasi tambang, kerusakan lingkungan semakin terasa, terutama bagi masyarakat yang hidup di sekitar wilayah tambang. Keresahan itulah yang mendorong Masri Anwar, aktivis lingkungan sekaligus akademisi asal Maluku Utara, untuk menulis […]

  • Kiri Islam, Oksidentalisme, dan Kritik Hasan Hanafi

    Kiri Islam, Oksidentalisme, dan Kritik Hasan Hanafi

    • calendar_month Rab, 2 Apr 2025
    • account_circle Muhammad Asmar Joma
    • visibility 533
    • 0Komentar

    Secara fundamental ajaran Islam sejak dari Nabi Adam hinggah Nabi Muhammad SAW dapat kita pahami sebagai sebuah paradigma”Kiri” yang berorientasi kepada keadilan social. Konteks “Kiri” yaag di maksudkan tentu merujuk kepada prinsip teologi yang kritis terhadap sturuktus social diskriminatif dan berkomitmen untuk membongkar sistim penindasan sebagai problem structural dan personal. Teologi  Islam melalui perspektif ini […]

  • Dari Senam Pagi Sampai Color Run: Ini Hal Tak Terlupakan dari Makrab PKPM-NUKU!

    Dari Senam Pagi Sampai Color Run: Ini Hal Tak Terlupakan dari Makrab PKPM-NUKU!

    • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 278
    • 0Komentar

    (balengkospace.com) Yogyakarta- Keluarga Pelajar dan Mahasiswa (PKPM) NUKU Yogyakarta menggelar Malam Keakraban (Makrab) selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 30 Mei – 1 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di Dolan Deso, Kulon Progo, Yogyakarta. Makrab tahun ini mengangkat tema “Merajut Kebersamaan, Menyatukan Langkah Dalam Harmoni Persaudaraan.” Sebanyak 12 peserta dan 19 pengurus ikut ambil […]

expand_less