Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » INSIPRASI » Pelatihan Peacemaker TFT 2025 Resmi Digelar di Ternate, Siapkan Kader Perdamaian dari Berbagai Kalangan

Pelatihan Peacemaker TFT 2025 Resmi Digelar di Ternate, Siapkan Kader Perdamaian dari Berbagai Kalangan

  • calendar_month Ming, 15 Jun 2025
  • visibility 238
  • comment 0 komentar

BalengkoSpace.com, Ternate, 15 Juni 2025 – Pelatihan Peacemaker Training for Trainer (TFT) 2025 resmi digelar selama tiga hari, mulai 13 hingga 15 Juni, bertempat di Asrama Haji Ternate, Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaboratif, dengan partisipasi aktif dari berbagai unsur masyarakat, termasuk GP Ansor, mahasiswa komunitas, dan warga umum.

Pelatihan yang diinisiasi oleh Peacemaker Indonesia ini merupakan bagian dari komitmen membentuk kader-kader perdamaian lokal yang mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif di tingkat komunitas. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah naungan Yayasan Generasi Bisa (GERASA) dan turut menggandeng tiga mitra strategis: Harapan Pemuda Indonesia (HPI), Mata Garuda Indonesia, dan Timur Network.

Kegiatan diawali dengan Technical Meeting yang dihadiri panitia pelaksana dan seluruh peserta. Dalam pertemuan tersebut, disampaikan berbagai informasi teknis terkait pelaksanaan pelatihan, mulai dari materi utama, metode pembelajaran, hingga aturan tata tertib yang harus dipatuhi peserta selama pelatihan berlangsung.

Ketua Panitia Pelaksana, Henaluo Harita, menyatakan bahwa pelatihan ini adalah langkah awal membangun fondasi perdamaian yang kuat di Ternate. “Kota Ternate menjadi salah satu titik penting dalam pelatihan ini. Sebagai kota dengan keragaman suku, agama, dan budaya, penting bagi kita untuk memiliki kader-kader yang siap menjaga harmoni dan mencegah konflik,” ungkap Hena pada Sabtu (15/06/2025).

Pelatihan TFT ini dirancang untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan membangun serta memelihara perdamaian, baik dalam lingkup kecil seperti kelurahan, maupun skala yang lebih luas. Dengan metode pelatihan yang partisipatif dan kontekstual, peserta diajak untuk memahami akar konflik serta pendekatan damai berbasis nilai kearifan lokal.

Hena, yang akrab disapa peserta, menekankan pentingnya membangun damai dari diri sendiri. “Kami berharap melalui TFT ini, akan lahir kader-kader perdamaian yang mampu menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat, serta berkontribusi aktif dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan damai,” tegasnya.

Pelatihan Peacemaker TFT 2025 ini mendapat sambutan baik dari berbagai organisasi masyarakat. Peserta yang hadir berasal dari GP Ansor, mahasiswa dari berbagai komunitas di Ternate, serta perwakilan masyarakat umum yang aktif dalam kegiatan sosial.

Keterlibatan lintas elemen ini mencerminkan semangat kolaboratif Peacemaker Indonesia untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dalam upaya pembangunan perdamaian berkelanjutan.

“Pelatihan ini menunjukkan keseriusan semua pihak dalam meningkatkan kapasitas individu sebagai agen damai, bukan hanya di Ternate tapi juga untuk Indonesia secara umum,” ujar Hena menutup sesi pelatihan hari terakhir.

Melalui kegiatan ini, Yayasan Generasi Bisa bersama seluruh mitra berharap dapat mencetak generasi yang tak hanya memahami pentingnya toleransi, tetapi juga memiliki kemampuan praktis menyelesaikan konflik sosial. Selanjutnya, para peserta akan menjadi trainer di komunitasnya masing-masing dan membagikan ilmu yang telah didapatkan.

“Harapannya, pelatihan ini akan memberikan dampak nyata, terutama di kawasan-kawasan yang rentan konflik, serta memperkuat budaya damai dan dialog antarwarga,” ujar Hena.(Red)

  • Penulis: Muzstakim
  • Editor: Tim Redaksi Balengko Creative Media

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Road to Toadore Fest Vol. II: Gema Budaya Tidore Mengalun di Yogyakarta

    Road to Toadore Fest Vol. II: Gema Budaya Tidore Mengalun di Yogyakarta

    • calendar_month Sel, 22 Jul 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 136
    • 0Komentar

    BalengkoSpace.com, Yogyakarta | 22 Juli 2025, Semangat pelestarian budaya lokal kembali menggema di Yogyakarta melalui gelaran Road To Toadore Fest Vol. II yang mengusung tema “Budaya Tidore di Bumi Mataram: Jejak, Rasa, dan Nada.” Acara yang digelar pada Senin, 21 Juli 2025 di Ketok Studio, SaRanG Building Block 1, Kalipakis, Bantul, ini menjadi bagian dari […]

  • Pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Maluku Utara: Menyongsong Periode 2025-2030 untuk Pemberdayaan Masyarakat

    Pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Maluku Utara: Menyongsong Periode 2025-2030 untuk Pemberdayaan Masyarakat

    • calendar_month Sen, 10 Mar 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 457
    • 0Komentar

    Sumber Foto : Istimewa Sofifi, Senin, (10/3/25) – Pada hari ini, telah berlangsung pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota serta Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara untuk periode 2025-2030. Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 14.00 WIT dan berlangsung di Gedung Paripurna Kantor DPRD Provinsi Maluku Utara, dengan dihadiri oleh Gubenur dan wakil Gubernur […]

  • Menimbang Ulang Wacana Otonomi Daerah Baru: Antara Harapan, Realita, dan Tanggung Jawab Intelektual Muda

    Menimbang Ulang Wacana Otonomi Daerah Baru: Antara Harapan, Realita, dan Tanggung Jawab Intelektual Muda

    • calendar_month Ming, 27 Jul 2025
    • account_circle Jafar Noh | Pengamat Informasi.
    • visibility 985
    • 0Komentar

    Dalam membicarakan otonomi daerah, penting bagi kita memahami terlebih dahulu posisi dan fungsi otonomi dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi bukan sekadar jargon yang berpindah dari satu ruang diskusi ke ruang lainnya. Ia adalah proses kompleks yang menuntut kehati-hatian, legalitas, dan kesiapan dalam berbagai aspek. Pelaksanaan otonomi daerah tidaklah semudah membalikkan telapak tangan […]

  • Kedaulatan di Setiap Ombak: Anak Pulau Loloda dan Perjuangan Menjaga Laut Halmahera

    Kedaulatan di Setiap Ombak: Anak Pulau Loloda dan Perjuangan Menjaga Laut Halmahera

    • calendar_month Ming, 10 Agu 2025
    • account_circle Muhammad Asmar Joma
    • visibility 128
    • 0Komentar

    Di tepi lautan luas yang menelan cakrawala, pulau-pulau kecil di Loloda negeri para tetua di Halmahera bagian Utara berdiri sebagai benteng sunyi. Tidak banyak yang memikirkan keberadaan mereka, kecuali saat badai datang atau wacana geopolitik dunia bergeser. Namun, bagi mereka yang tinggal di sana, setiap jengkal tanah, setiap hempasan ombak adalah pernyataan eksistensi yang tak […]

  • Bela 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji, LBH Ansor Susun Nota Keberatan dan Siap Ajukan Amicus Curiae

    Bela 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji, LBH Ansor Susun Nota Keberatan dan Siap Ajukan Amicus Curiae

    • calendar_month Sel, 29 Jul 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 169
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, TERNATE, 29 Juli 2025 — Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Ternate menyampaikan sikap solidaritas dan keprihatinan atas proses hukum yang menimpa 11 warga adat Maba Sangaji, Kabupaten Halmahera Timur, serta seorang aktivis Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Kota Ternate. Mereka saat ini tengah diproses secara hukum terkait aksi penolakan […]

  • Kiri Islam, Oksidentalisme, dan Kritik Hasan Hanafi

    Kiri Islam, Oksidentalisme, dan Kritik Hasan Hanafi

    • calendar_month Rab, 2 Apr 2025
    • account_circle Muhammad Asmar Joma
    • visibility 447
    • 0Komentar

    Secara fundamental ajaran Islam sejak dari Nabi Adam hinggah Nabi Muhammad SAW dapat kita pahami sebagai sebuah paradigma”Kiri” yang berorientasi kepada keadilan social. Konteks “Kiri” yaag di maksudkan tentu merujuk kepada prinsip teologi yang kritis terhadap sturuktus social diskriminatif dan berkomitmen untuk membongkar sistim penindasan sebagai problem structural dan personal. Teologi  Islam melalui perspektif ini […]

expand_less