TNI Lumpuhkan Wakil Panglima OPM di Papua Pegunungan
- calendar_month 13 jam yang lalu
- visibility 65
- comment 0 komentar

Sumber foto : DOK PUSPEN TNI
Rekam Jejak Buronan
Sejak 2014, aparat keamanan menempatkan Mayer Wenda dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Ia terlibat dalam berbagai aksi kekerasan yang menimbulkan korban jiwa.
-
Penyerangan Mapolsek Pirime (2012) menewaskan anggota kepolisian dan memicu operasi keamanan skala besar.
-
Pembunuhan anggota Polri di Tolikara (2012) meningkatkan kewaspadaan aparat di wilayah pegunungan.
-
Penghadangan patroli dan penembakan aparat (2014) di Lanny Jaya memperburuk situasi keamanan.
Pernyataan Resmi TNI
Mayjen Kristomei menegaskan bahwa operasi ini menjadi bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa prajurit TNI bertindak profesional, tegas, dan mematuhi peraturan perundang-undangan. Di luar penegakan hukum, kami tetap mengedepankan pendekatan humanis dan dialogis untuk membangun stabilitas jangka panjang di Papua,” jelasnya di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/8/2025).
Ia menambahkan, TNI membuka pintu bagi anggota OPM yang ingin kembali ke pangkuan NKRI. Dengan demikian, mereka bisa ikut membangun Papua menjadi daerah yang aman, damai, dan sejahtera.
Komitmen Menjaga Keamanan Papua
Keberhasilan operasi ini membawa dampak positif terhadap stabilitas wilayah Papua Pegunungan. Selain menekan pergerakan kelompok bersenjata, tindakan tersebut meningkatkan rasa aman masyarakat.
Menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, TNI berkomitmen menjaga situasi tetap kondusif. Mereka akan terus menggabungkan penegakan hukum dengan pendekatan teritorial yang ramah warga, sehingga keamanan dan pembangunan dapat berjalan beriringan.(Red)
- Penulis: Redaksi Balengko Space
- Editor: Redaktur Balengko Creative Media
Saat ini belum ada komentar