Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » HIPHOP CULTURE » Hied : Dari Dinding Kosong Karawang ke Karya Penuh Makna

Hied : Dari Dinding Kosong Karawang ke Karya Penuh Makna

  • calendar_month Jum, 17 Jan 2025
  • visibility 260
  • comment 0 komentar

Foto : Hied

Ketika seni jalanan bertemu dengan kreativitas tanpa batas, nama Hied hadir sebagai salah satu seniman graffiti yang mencuri perhatian. Dengan gaya unik dan energi khas anak muda, Hied berbagi cerita tentang perjalanan, inspirasi, tantangan, dan harapannya untuk dunia graffiti di Indonesia.

Perjalanan Awal: Dari Coretan Iseng ke Seni Bermakna

“Aku mulai suka graffiti sejak SMA,” ujar Hied mengawali ceritanya. Bagi Hied, graffiti adalah kebebasan berekspresi yang langsung terpancar dari dinding-dinding kosong menjadi karya yang penuh makna. “Kekuatan visualnya itu yang bikin aku jatuh cinta.” Dengan semangat dan kerja keras, Hied terus mengasah keterampilannya hingga dikenal sebagai salah satu seniman graffiti berbakat dari Karawang.

Inspirasi dan Gaya: Dari Kehidupan ke Dinding

Karya-karya Hied punya ciri khas yang sulit dilupakan: font graffiti yang unik dan ekspresif. Inspirasi datang dari berbagai hal, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga seniman graffiti yang ia kagumi, seperti MR.BAKERONER, SEMOR, dan KAISY. “Mereka punya energi keren yang ngasih aku ide-ide baru,” kata Hied. Dengan gaya yang terus berkembang, Hied berusaha menciptakan identitas seni yang personal namun tetap bisa diterima banyak orang.

Tantangan: Antara Cuaca, Stigma, dan Aturan

Di balik keindahan karya Hied, ada tantangan besar yang harus ia hadapi. Cuaca sering kali jadi kendala teknis, belum lagi stigma negatif masyarakat yang masih menganggap graffiti sebagai aksi vandalisme. “Selain itu, harus pintar-pintar juga menghindari konflik sama pihak berwenang,” tambahnya sambil tersenyum. Meski begitu, tantangan ini justru memacu Hied untuk terus berkarya dan membuktikan bahwa graffiti adalah seni yang layak dihargai.

Sentuhan Lokal: Karawang dalam Warna

Sebagai anak Karawang, Hied merasa budaya dan lingkungan sekitar punya pengaruh besar dalam karyanya. “Lingkungan di sini tuh ngasih banyak energi kreatif. Ada semacam hubungan emosional sama tempat ini,” jelasnya. Hal inilah yang membuat karya-karyanya punya elemen lokal yang membumi namun tetap relevan secara universal.

Pesan di Balik Coretan

Setiap karya Hied punya cerita dan pesan yang ingin disampaikan. “Aku pengen karya aku nyampein kebanggaan, kritik sosial, dan inspirasi buat berpikir kreatif,” ujar Hied. Baginya, graffiti bukan hanya soal estetika, tapi juga media untuk menyuarakan ide-ide yang mungkin sulit disampaikan lewat kata-kata.

Harapan dan Rencana: Graffiti untuk Semua

Ke depan, Hied berharap seni graffiti bisa lebih dikenal dan dihargai di Indonesia, khususnya di Karawang. “Aku pengen graffiti jadi wadah ekspresi yang positif dan inspiratif buat semua orang,” katanya penuh harap. Saat ini, Hied juga tengah merencanakan karya-karya baru dan kolaborasi dengan seniman lain untuk mengembangkan koneksi sekaligus memperkaya dunia graffiti lokal.

Dengan semangat dan visinya, Hied membuktikan bahwa seni graffiti bukan sekadar coretan, melainkan media yang penuh makna. Dari Karawang untuk dunia, Hied membawa pesan bahwa dinding-dinding kosong adalah kanvas yang menunggu untuk dihidupkan.

  • Penulis: Admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Nelayan dan Petani di Tengah Gempuran Industri: Menakar Keadilan Sosial di Maluku Utara

    Nelayan dan Petani di Tengah Gempuran Industri: Menakar Keadilan Sosial di Maluku Utara

    • calendar_month Sab, 26 Apr 2025
    • account_circle Muhammad Asmar Joma
    • visibility 639
    • 0Komentar

    Maluku Utara negeri di pingran bibir pasifik diberkahi laut dan tanah yang subur, namun ironis terbesar hari ini di depan mata bukanlah kemiskinan, kelaparan, melainkan penghiyanatan terhadap sumber daya penghidupan kita. Atas nama investasi dan pertumbuhan ekonomi, kebijakan publik telah mengadaikan hak-hak nelayan dan petani kepada korporasi tambang yang rakus dan acuh terhadap keadilan ekologi.  […]

  • Mahasiswa KKN Universitas Khairun Ternate bersama warga membersihkan sampah di Kampung Makassar Timur, Kota Ternate.

    Mahasiswa KKN dan Nelayan Keluhkan Sampah di Kampung Makassar Timur Ternate

    • calendar_month Sel, 5 Agu 2025
    • account_circle Agung Selang
    • visibility 1.131
    • 1Komentar

    BALENGKO SPACE, Ternate –  Kegiatan bakti sosial yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Khairun Ternate bersama masyarakat di Kelurahan Kampung Makassar Timur, Kota Ternate, mengungkap persoalan serius terkait pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Saat pembersihan lingkungan berlangsung pada Minggu (3/8/2025) pagi, sejumlah mahasiswa dan warga menyampaikan keluhan atas kebiasaan masyarakat yang membuang sampah […]

  • Gebyar Pasar Murah Ternate: Gubernur Maluku Utara Berikan 10.000 Paket Sembako Murah

    Gebyar Pasar Murah Ternate: Gubernur Maluku Utara Berikan 10.000 Paket Sembako Murah

    • calendar_month Ming, 23 Mar 2025
    • account_circle Fairy Sinta
    • visibility 178
    • 0Komentar

    Ternate, (22/3/25) – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe menggelar Gebyar Pasar Murah di Ternate untuk menyambut Ramadan 1446 H. Program ini merupakan bagian dari Safari Ramadan yang sebelumnya juga telah dilaksanakan di beberapa kabupaten di Maluku Utara. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara menginisiasi kegiatan ini dengan menyediakan […]

  • Nelayan lokal Morotai terancam kapal pakura

    HIPPMAMORO Yogyakarta Desak Pemda Morotai dan Gubernur Maluku Utara Tuntaskan Masalah Kapal Pakura

    • calendar_month Kam, 25 Sep 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 227
    • 0Komentar

    Yogyakarta (BALENGKO), 25 September 2025 –Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morotai (HIPPMAMORO) Yogyakarta menegaskan sikap atas maraknya kapal pakura yang masuk ke wilayah tangkap nelayan tuna di Kabupaten Pulau Morotai. Aktivitas kapal tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan pemerintah daerah dan DPRD. Lebih jauh lagi, kondisi ini mengancam keberlangsungan hidup nelayan kecil yang bergantung pada hasil tangkapan tradisional. […]

  • Foto suasana upacara HUT ke-80 RI di Lapas Jambula

    Wakil Gubernur Maluku Utara beri Remisi HUT ke-80 RI di Ternate

    • calendar_month Ming, 17 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 235
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE – TERNATE, Wakil Gubernur Maluku Utara, KH. Sarbin Sehe, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapas Jambula, Ternate, Minggu (17/8/2025). Wagub Sarbin bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus menyampaikan amanat Presiden RI dan pesan Menteri Imigrasi serta Pemasyarakatan. Upacara ini tidak hanya merayakan HUT ke-80 RI, tetapi juga […]

  • Kepemimpinan Baru HIMAIT: Bukan Janji Sempurna, Tapi Siap Berusaha Maksimal!

    Kepemimpinan Baru HIMAIT: Bukan Janji Sempurna, Tapi Siap Berusaha Maksimal!

    • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 155
    • 0Komentar

    (balengkospace.com) Yogyakarta, 3 Juni 2025 – Himpunan Mahasiswa Indonesia Timur Universitas Alma Ata (HIMAIT) resmi memilih pemimpin baru dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke-2 yang berlangsung Sabtu (1/6) di Asrama Sula, Yogyakarta. Afif Salih Buton terpilih sebagai Ketua Umum, sementara Muh. Keven Sarkol atau Faldo Rettob mendampingi sebagai Wakil Ketua Umum untuk periode 2025–2026. Afif menyampaikan […]

expand_less