Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » Pemecahan Urusan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Solusi atau Tantangan Baru?

Pemecahan Urusan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Solusi atau Tantangan Baru?

  • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
  • visibility 27
  • comment 0 komentar

Dahulu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi—hingga ke tingkat pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi—dibentuk dengan tujuan menyinergikan kebijakan dan program terkait ketenagakerjaan serta transmigrasi. Harapannya, kebijakan tersebut mampu menciptakan keterkaitan yang erat antara penyediaan lapangan kerja dan penempatan tenaga kerja, termasuk bagi transmigran, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya manusia, pembangunan, dan pengembangan wilayah.

Namun, dalam praktiknya, realisasi di lapangan tidak sepenuhnya sesuai dengan tujuan awal. Program ketenagakerjaan jarang menyentuh wilayah transmigrasi maupun memberikan manfaat signifikan bagi para transmigran.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, transmigrasi menjadi salah satu program unggulan dalam upaya pemerataan penduduk dari kota ke desa. Tujuan utama program ini adalah memindahkan warga miskin di perkotaan yang tidak memiliki lahan ke wilayah pedesaan, dengan harapan mereka memiliki keterampilan bertani atau berwirausaha sehingga mampu memanfaatkan lahan yang diberikan. Diharapkan pula, terjadi kolaborasi dan saling berbagi pengetahuan antara transmigran dan warga lokal demi kemajuan komunitas.

Namun, kenyataannya berbeda. Calon transmigran seharusnya mendapatkan pelatihan dari program ketenagakerjaan sebelum diberangkatkan, tetapi hal ini jarang dilakukan. Lebih dari itu, banyak lokasi transmigrasi pada masa tersebut ditempatkan di kawasan yang secara hukum masih berstatus hutan. Padahal, prinsip dasar program transmigrasi mencakup 2C (clear and clean), yakni bebas dari status kawasan hutan dan memiliki kejelasan hak serta pemanfaatan lahan, serta 4L (layak usaha, layak berkembang, layak hidup, dan layak lingkungan). Sayangnya, implementasi di lapangan sering kali tidak memenuhi prinsip-prinsip tersebut.

Tulisan ini tidak bertujuan membahas program transmigrasi secara rinci, melainkan menyoroti relevansi penggabungan urusan ketenagakerjaan dan transmigrasi. Dalam konteks saat ini, sudah selayaknya kedua urusan tersebut dipisahkan: Dinas Tenaga Kerja berdiri sendiri, sementara urusan transmigrasi digabungkan ke Dinas Permukiman atau Badan Pemberdayaan Desa, mengingat transmigrasi pada hakikatnya merupakan bagian dari pembangunan permukiman yang nantinya akan berkembang menjadi desa mandiri.

  • Penulis: Imran Tahir
  • Editor: Redaktur Balengko Creative Media

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Manfaat Kunyit untuk Lambung: Solusi Alami untuk Mengatasi Asam Lambung

    Manfaat Kunyit untuk Lambung: Solusi Alami untuk Mengatasi Asam Lambung

    • calendar_month Sen, 20 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 253
    • 0Komentar

    Ilustrasi : Unsplash Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai tanaman yang sejak dahulu dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Salah satu tanaman yang populer dalam dunia pengobatan alami adalah kunyit. Tidak hanya menjadi bumbu dapur, kunyit juga memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan, khususnya dalam mengatasi masalah asam lambung. Apa Itu Asam Lambung? […]

  • Pembangunan Masjid Mangkrak, Aktivis PMII Desak Inspektorat Audit Anggaran Desa Pas Ipa

    Pembangunan Masjid Mangkrak, Aktivis PMII Desak Inspektorat Audit Anggaran Desa Pas Ipa

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 509
    • 0Komentar

    BalengkoSpace.com , Mangoli Barat, 29 Juni 2025 – Masjid Desa Pas Ipa, Kecamatan Mangoli Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, yang semula diharapkan menjadi pusat ibadah dan kegiatan keagamaan warga, kini justru menyisakan kekecewaan. Proyek pembangunan rumah ibadah tersebut terlihat mangkrak dan nyaris tidak ada aktivitas pekerjaan selama berbulan-bulan terakhir. Kondisi ini memicu keresahan di tengah masyarakat […]

  • Gerakan Pangan Murah (Gapura) Sambut Bulan Ramadhan di Kota Ternate

    Gerakan Pangan Murah (Gapura) Sambut Bulan Ramadhan di Kota Ternate

    • calendar_month Kam, 27 Feb 2025
    • account_circle balengko space
    • visibility 494
    • 0Komentar

    Dok. Balengko Space Ternate, (27/2/25) – Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara menggelar Gerakan Pangan Murah (Gapura) di Lapangan Ngaralamo (Salero), Kota Ternate, pada pukul 09.00 WIT. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat dan sejumlah instansi terkait. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menjaga kestabilan harga bahan pangan menjelang bulan suci Ramadhan. Sosialisasi Bank Indonesia untuk Masyarakat […]

  • Road to Toadore Fest Vol. II: Gema Budaya Tidore Mengalun di Yogyakarta

    Road to Toadore Fest Vol. II: Gema Budaya Tidore Mengalun di Yogyakarta

    • calendar_month Sel, 22 Jul 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 142
    • 0Komentar

    BalengkoSpace.com, Yogyakarta | 22 Juli 2025, Semangat pelestarian budaya lokal kembali menggema di Yogyakarta melalui gelaran Road To Toadore Fest Vol. II yang mengusung tema “Budaya Tidore di Bumi Mataram: Jejak, Rasa, dan Nada.” Acara yang digelar pada Senin, 21 Juli 2025 di Ketok Studio, SaRanG Building Block 1, Kalipakis, Bantul, ini menjadi bagian dari […]

  • Wakil Gubernur Maluku Utara KH. Sarbin Sehe meninjau revitalisasi Anjungan Malut di TMII Jakarta

    Revitalisasi Anjungan Maluku Utara di TMII Ditinjau Wagub Malut

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 124
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, Jakarta | 24 Juli 2025 – Wakil Gubernur Maluku Utara, KH. Sarbin Sehe, meninjau langsung proses lanjutan revitalisasi Anjungan Provinsi Maluku Utara di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Kamis (24/7). Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemantauan dan evaluasi Pemprov Malut guna memastikan revitalisasi berjalan sesuai rencana dan standar […]

  • HIPMI Sleman Gali Peluang Ekonomi Berbasis Budaya Lewat Diskusi “Tosan Aji”

    HIPMI Sleman Gali Peluang Ekonomi Berbasis Budaya Lewat Diskusi “Tosan Aji”

    • calendar_month Jum, 30 Mei 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 322
    • 0Komentar

    balengkospace.com – Yogyakarta, 30 Mei 2025 – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPC Sleman menggelar diskusi bertajuk “Tosan Aji: Sejarah, Koleksi dan Peluang Ekonomi ” pada Kamis (29/5), bertempat di Kopi Bukan Luwak, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan para pelaku usaha dan kolektor keris, termasuk Unggul Sudrajat (peneliti dan kolektor keris), Salim A Fillah […]

expand_less