Refleksi Perjalanan 26 Tahun Kota Ternate: Perjalanan Panjang Dalam Menyongsong Pembangunan
- account_circle M. Fajrinindra Mile
- calendar_month Sen, 28 Apr 2025
- visibility 36
- comment 0 komentar

Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Khairun Fakultas Pertanian Prodi Tek. Pertanian | Sumber Foto : Istimewa
Saya terdistraksi sejenak setelah menonton kajian dari Metro TV, utamanya dalam suatu pembahasan besar dalam program Menolak Lupa: Evolusi Kota Jakarta (2021). Pembahasan tersebut merefleksikan bahwa riwayat kota Jakarta merupakan suatu perjalanan historis yang panjang dimana Jakarta dibangun tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi bagaimana suatu kota tumbuh mengikuti dinamika yang panjang seiring perkembangan zaman.
Pikiran saya pun tertuju pada kota yang pada hari ini memperingati ‘milad’ pemerintahannya yang ke 26 tahun, Kota Ternate. Dalam perjalanannya, kota yang membrandingkan ‘Ternate Kota Rempah’ ini telah melalui sepak terjang yang kompleks, mulai sebagai pusat pemerintahan VOC (1613), ibukota Kabupaten Maluku Utara (1957), dan kemudian terpisah menjadi kotamadya (1999).
Marco Kusumawijaya, dalam buku “Kota-Kota Indonesia: Pengantar Untuk Orang Banyak” menjelaskan bagaimana Ternate berkembang karena faktor ekonomi dan geografis, khususnya sebagai kota pesisir. Seiring perkembangannya, kota pesisir ini bergerak menjadi salah satu penopang perekonomian dan jasa di Provinsi Maluku Utara. Maka tak heran, jika dalam perjalanannya, Ternate menjadi salah satu jalur penting dalam sejarah.
Di tahun 2025, refleksi terhadap Kota Ternate tetap terhadap optimalisasi pengembangan potensi sumber daya manusianya yang tetap memperhatikan faktor penunjang lainnya yang menjadi permasalahan khusus untuk mewujudkan Kota Ternate yang bergerak maju.
- Penulis: M. Fajrinindra Mile
- Editor: M. Fajrinindra Mile
- Sumber: Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Khairun Fakultas Pertanian Prodi Tek. Pertanian
Saat ini belum ada komentar