Pelatihan Peacemaker TFT 2025 Resmi Digelar di Ternate, Siapkan Kader Perdamaian dari Berbagai Kalangan
- account_circle Muzstakim
- calendar_month Ming, 15 Jun 2025
- visibility 17
- comment 0 komentar

Sumber Foto : Istimewa
BalengkoSpace.com, Ternate, 15 Juni 2025 – Pelatihan Peacemaker Training for Trainer (TFT) 2025 resmi digelar selama tiga hari, mulai 13 hingga 15 Juni, bertempat di Asrama Haji Ternate, Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaboratif, dengan partisipasi aktif dari berbagai unsur masyarakat, termasuk GP Ansor, mahasiswa komunitas, dan warga umum.
Pelatihan yang diinisiasi oleh Peacemaker Indonesia ini merupakan bagian dari komitmen membentuk kader-kader perdamaian lokal yang mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif di tingkat komunitas. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah naungan Yayasan Generasi Bisa (GERASA) dan turut menggandeng tiga mitra strategis: Harapan Pemuda Indonesia (HPI), Mata Garuda Indonesia, dan Timur Network.
Kegiatan diawali dengan Technical Meeting yang dihadiri panitia pelaksana dan seluruh peserta. Dalam pertemuan tersebut, disampaikan berbagai informasi teknis terkait pelaksanaan pelatihan, mulai dari materi utama, metode pembelajaran, hingga aturan tata tertib yang harus dipatuhi peserta selama pelatihan berlangsung.
Ketua Panitia Pelaksana, Henaluo Harita, menyatakan bahwa pelatihan ini adalah langkah awal membangun fondasi perdamaian yang kuat di Ternate. “Kota Ternate menjadi salah satu titik penting dalam pelatihan ini. Sebagai kota dengan keragaman suku, agama, dan budaya, penting bagi kita untuk memiliki kader-kader yang siap menjaga harmoni dan mencegah konflik,” ungkap Hena pada Sabtu (15/06/2025).
Pelatihan TFT ini dirancang untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan membangun serta memelihara perdamaian, baik dalam lingkup kecil seperti kelurahan, maupun skala yang lebih luas. Dengan metode pelatihan yang partisipatif dan kontekstual, peserta diajak untuk memahami akar konflik serta pendekatan damai berbasis nilai kearifan lokal.
Hena, yang akrab disapa peserta, menekankan pentingnya membangun damai dari diri sendiri. “Kami berharap melalui TFT ini, akan lahir kader-kader perdamaian yang mampu menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat, serta berkontribusi aktif dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan damai,” tegasnya.
Pelatihan Peacemaker TFT 2025 ini mendapat sambutan baik dari berbagai organisasi masyarakat. Peserta yang hadir berasal dari GP Ansor, mahasiswa dari berbagai komunitas di Ternate, serta perwakilan masyarakat umum yang aktif dalam kegiatan sosial.
Keterlibatan lintas elemen ini mencerminkan semangat kolaboratif Peacemaker Indonesia untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dalam upaya pembangunan perdamaian berkelanjutan.
“Pelatihan ini menunjukkan keseriusan semua pihak dalam meningkatkan kapasitas individu sebagai agen damai, bukan hanya di Ternate tapi juga untuk Indonesia secara umum,” ujar Hena menutup sesi pelatihan hari terakhir.
Melalui kegiatan ini, Yayasan Generasi Bisa bersama seluruh mitra berharap dapat mencetak generasi yang tak hanya memahami pentingnya toleransi, tetapi juga memiliki kemampuan praktis menyelesaikan konflik sosial. Selanjutnya, para peserta akan menjadi trainer di komunitasnya masing-masing dan membagikan ilmu yang telah didapatkan.
“Harapannya, pelatihan ini akan memberikan dampak nyata, terutama di kawasan-kawasan yang rentan konflik, serta memperkuat budaya damai dan dialog antarwarga,” ujar Hena.(Red)
- Penulis: Muzstakim
- Editor: Tim Redaksi Balengko Creative Media
Saat ini belum ada komentar