Tanggapan Nakama Ternate soal Bendera One Piece
- calendar_month Ming, 3 Agu 2025
- visibility 573
- comment 0 komentar

Sumber foto : Pinterest
BALENGKO SPACE, TERNATE – Polemik terkait pengibaran bendera Bajak Laut Mugiwara dari serial anime One Piece tengah menjadi sorotan di berbagai platform media sosial. Sejumlah pihak menilai tindakan tersebut tidak pantas, sementara sebagian lainnya menganggapnya sebagai ekspresi kultural anak muda.
Menanggapi hal itu, redaksi mewawancarai ketua Komunitas Nakama Ternate, Ariyo Dermawan atau akrab disapa Are. Ia menyampaikan bahwa komunitasnya menyikapi isu tersebut secara bijak dan proporsional.
“Kami memahami bahwa bendera Mugiwara bukanlah simbol kenegaraan, sehingga tidak sepatutnya menggantikan posisi bendera Merah Putih. Namun, kami melihat pengibaran bendera tersebut lebih sebagai bentuk ekspresi simbolik dari generasi muda,” ujar Ariyo kepada redaksi, Sabtu (2/8/2025) malam.
Menurutnya, simbol dalam anime One Piece seperti bendera Mugiwara menyuarakan nilai-nilai kebebasan, solidaritas, dan perlawanan terhadap ketidakadilan nilai yang juga diperjuangkan para pahlawan kemerdekaan.
“Saya tidak setuju jika pengibaran bendera ini dilarang secara mutlak, selama dilakukan di ruang yang tepat dan tidak merendahkan lambang negara. Perlu ada ruang dialog, bukan pelarangan sepihak,” tegasnya.
One Piece dan Nasionalisme
Saat ditanya apakah menonton anime dan mengibarkan bendera One Piece dapat menurunkan rasa nasionalisme, Ariyo menilai sebaliknya.
“Generasi muda memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan nasionalisme. Dalam One Piece, ada banyak nilai seperti pengorbanan, loyalitas, dan perjuangan melawan penindasan. Ini selaras dengan semangat kemerdekaan,” jelasnya.
- Penulis: Redaksi Balengko Space
- Editor: Redaktur Balengko Creative Media
Saat ini belum ada komentar