Generasi Muda Moloku Kie Raha dan Tanggung Jawab Merawat Warisan Leluhur
- calendar_month Rab, 6 Agu 2025
- visibility 200
- comment 0 komentar

Muhamad Affath Hidayah, penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, jurusan ilmu pemerintahan . Sumber foto : Istimewa
Sesekali cobalah kita tengok ke belakang atau yang kerab disebut masa lalu. Sebagai generasi baru, kita tak harus melupakan sejarah; mengingat kembali ketika para leluhur (nenek moyang) dengan perjuangannya rela berlumuran darah, pun tak mengenal siang dan malam berjuang hingga darah penghabisan, demi keberlangsungan hidup anak cucunya.
Perjuangan dengan segala cara coba dilakukan untuk kemaslahatan negeri dan tanah Moloku Kie Raha yang berlandaskan keabadian cinta atau yang lebih dekat kita kenal dengan bobaso se rasai.
Kini perjuangan mereka (baca: nenek moyang) kita, cukup dikenang sebagai bukti sejarah yang sudah berabad-abad tahun berlalu, punya harapan besar untuk negeri ini (Moloku Kie Raha) yakni menciptakan kesatuan, kerukanan, dan kesejahteraan masyarakat, yang hingga kini berada di pundak kita sebagai generasi penerus peradaban.
Dikisahkan berabad-abad tahun yang silam, para tetuah dimandatkan untuk bercerita tentang cinta Moloku Kie Raha melalui lika-liku perjuangan, sementara para generasi muda (kita saat ini) dituntut untuk mencari, mengetahui, menaati, mengimani, dan mengimplementasikan dalam diri. Hal ini jarang dibicarakan sebab masyarakat sekarang berasumsi, “Sapa ada doi, dia kuasai negeri ini”. Kalimat ini sudah menjadi hal lumrah yang sering diperbincangkan dalam ruang lingkup sosial, bahkan apalagi pada momen pemilu setiap 5 tahun pesta demokrasi berlangsung.
Oleh karena itu, dari segala hal yang terjadi dan berbagai bentuk problematika yang ada di Maluku Utara, sudah saatnya kita (sebagai generasi muda) mengubah pola pikir, agar tak lagi bertindak amatir, membekali diri tuk menatah masa depan yang lebih baik. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan tidak memilih pemimpin yang merusak tatanan masyarakat di negeri tercinta Moloku Kie Raha ini.
- Penulis: Muhamad Affath Hidayah
- Editor: Balengko Creative Media
Saat ini belum ada komentar