HIPMI Sleman Gali Peluang Ekonomi Berbasis Budaya Lewat Diskusi “Tosan Aji”
- account_circle Redaksi Balengko Space
- calendar_month Jum, 30 Mei 2025
- visibility 206
- comment 0 komentar

Sumber Foto : Jundinesia
balengkospace.com – Yogyakarta, 30 Mei 2025 – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPC Sleman menggelar diskusi bertajuk “Tosan Aji: Sejarah, Koleksi dan Peluang Ekonomi ” pada Kamis (29/5), bertempat di Kopi Bukan Luwak, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Kegiatan ini menghadirkan para pelaku usaha dan kolektor keris, termasuk Unggul Sudrajat (peneliti dan kolektor keris), Salim A Fillah (penulis dan kolektor pusaka), serta anggota HIPMI seperti Tubagus Desta, pemilik Saka Bumi Makmur, dan Anjar Pamilih, Ketua Bidang 8 Pariwisata dan Ekonomi Kreatif BPC HIPMI Sleman sekaligus CEO PT Jundinesia Karya Raya.

Sumber Foto : Jundinesia
Diskusi dimulai pukul 16.00 hingga 18.00 WIB, membahas nilai seni, sejarah, dan potensi ekonomi dari keris. Para narasumber menyoroti pentingnya mempopulerkan keris sebagai produk budaya yang bernilai ekonomis.
“Keris memiliki makna mendalam. Dari proses pembuatannya saja, kita bisa melihat nilai-nilai filosofis yang tinggi. Di era modern, tugas kita adalah mengenalkan keris kepada Gen Z dan milenial dengan pendekatan yang kreatif,” ujar Unggul Sudrajat.
Ia menambahkan bahwa media sosial bisa menjadi alat strategis dalam mengenalkan keris sebagai bagian dari industri budaya.
Sementara itu, Salim A Fillah menjelaskan bahwa keris bukan sekadar benda pusaka, melainkan medium penyampai nilai, cita-cita, dan aspirasi seseorang. Ia mencontohkan bagaimana pejuang Surabaya dahulu merasa lebih percaya diri saat membawa keris karena proses pembuatannya yang penuh makna.
“Seperti halnya memesan parfum, kita akan ditanya soal selera aroma. Begitu pula dengan keris, empu akan menanyakan tanggal lahir, karakter, dan tujuan hidup si pemilik. Inilah yang membuat keris punya nilai filosofis tinggi,” jelas Salim.
HIPMI Sleman menggelar diskusi ini sebagai upaya nyata untuk melestarikan budaya melalui pendekatan ekonomi kreatif. Para narasumber mendorong peserta melihat keris bukan hanya sebagai pusaka budaya, tetapi juga sebagai peluang ekonomi yang bisa dikembangkan oleh generasi muda
- Penulis: Redaksi Balengko Space
- Editor: Balengko Creative Media
Saat ini belum ada komentar