Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » KESHALEHAN SOSIAL-NYA

KESHALEHAN SOSIAL-NYA

  • account_circle balengko space
  • calendar_month Ming, 16 Mar 2025
  • visibility 121
  • comment 0 komentar

Sumber Foto : Istimewa

Oleh: Fahrul Abd. Muid
Penulis adalah Dosen IAIN Ternate dan Peneliti Media Gerbong Nusantara

Keshalehan sosial seorang Kepala Daerah Sherly Tjoanda Laos, bahwa dimana secara nyata dia adalah seorang Gubernur perempuan pertama di Maluku Utara, dan pada saat yang sama, dia juga sebagai pemeluk agama miniroritas, tidak hanya dilihat pada kedispilinannya melaksanakan ritual penyembahan dan ketaatan dalam beribadah secara sendirian dengan Tuhan-Nya (hubungan vertikal). Namun, eksistensi politik keshalehan sosial seorang Kepala Daerah Sherly Tjoanda Laos ini, harus membawa manfaat yang luar biasa pada lingkungan sosial dan alam ma kolano. Dalam ranah politik keshalehan sosial ini, ternyata nilai ajaran agama yang dianut oleh seorang Kepala Daerah, Sherly Tjoanda Laos diharapkan dapat memberikan konstribusi positif terhadap perbaikan kualitas kehidupan bersama bagi umat beragama di Maluku Utara. Dalam praktek politik keshalehan sosial pada Kepala Daerah, merupakan konsep kehidupan bagi umat beragama yang harus terus digalakkan oleh semua pihak untuk menciptakan semakin kuatnya tali-temali kehidupan umat beragama yang kuat dan kokoh dalam persatuan dan kesatuan di Provinsi Maluku Utara, agar terus menerus secara simultan dilakukan sosialiasi tentang pentingnya perilaku politik keshalehan sosial bagi seorang Kepala Daerah, Sherly Tjoanda Laos yang berimpilkasi pada penguatan nilai-nilai moderasi umat beragama di Provinsi Maluku Utara. Pentingnya membangun pribadi yang shaleh dan unggul bagi Kepala Daerah bukan hanya dalam konteks penghayatan ajaran agamanya, namun juga untuk mendorong perilaku seorang Kepala Daerah dengan dan kepeduliannya terhadap nilai-nilai kemanusiaan (humanity) yang bersifat universal dan mampu mewujudkan nilai-nilai sosial ditengah masyarakat umat beragama sebelum dan setelah terpilih menjadi Kepala Daerah sebagai Sang Gubernur perempuan pertama di Provinsi Maluku Utara.

Maka di sini, bahwa bentuk-bentuk politik keshalehan sosial yang harus di kedepankan oleh seorang Kepala Daerah dapat berupa, praktek tolong-menolong dalam kemanusiaan (al-insaniyyah), saling menghargai antar-umat beragama, tenggang rasa, berempati, memperhatikan situasi sosial masyarakat sekitarnya. Dan, praktek politik keshalehan sosial ini berfungsi maksimal untuk membangun jembatan interaksi yang lebih baik terhadap hubungan antar-umat beragama di Provinsi Maluku Utara, bahkan dalam masyarakat yang beragam tanpa melihat apa pun agama dan sukunya. Menampilkan perilaku politik keshalehan sosial sangat menentukan tingkat keterpilihan bagi seorang calon Kepala Daerah sebagaimana yang dilakukan oleh Sherly Tjoanda Laos, karena dengan politik keshalehan sosial ini, maka Sherly Tjoanda Laos sangat disenangi oleh masyarakat lintas agama-iman di Maluku Utara, dan tidak hanya berlaku pada satu agama saja, melainkan mencakup konsep politik kashalehan sosial menurut semua agama di Indonesia, baik agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan agama Konghucu, yang kemudian terjadi perjumpaan pada nilai-nilai keshalehan sosialnya.

Adapun indikator praktek politik keshalehan sosial dapat dilihat pada dimensi pengukuran pada diri seorang Kepala Daerah, Sherly Tjoanda Laos antara lain, seperti bagaimana seorang Kepala Daerah ini peduli sosial atau peduli solidaritas sosial, menjaga relasi antar-manusia, menjaga kelestarian alam atau lingkungan, darma negara, mampu menjaga stabilitas keamanan, mampu menjaga stabilitas ekonomi, serta mampu menjaga etika dan budi pekerti (memiliki integritas). Sehingga, nilai-nilai praktek politik keshalehan sosial penting untuk di dorong kepada setiap seorang sebagai Kepala Daerah dalam berkomitmen yang tinggi untuk menciptakan nilai-nilai sosial bagi kehidupan masyarakat guna terpupuknya semangat persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat yang akan dipimpinnya. Perilaku politik keshalehan sosial yang lebih nyata dan kongkret bagi seorang Kepala Daerah Sherly Tjoanda Laos, seperti keshalehan sosialnya dalam memberikan sumbangan pembangunan rumah Ibadah, baik pembangunan Masjid maupun pembangunan Gereja, pembangunan gedung Sekolah swasta atau gedung Madrasah swasta, membantu korban bencana, serta dukungan finansial bagi talenta lokal dalam bidang seni dan olahraga di Provinsi Maluku Utara. Praktek politik keshalehan sosial lainnya dengan memberikan bantuan sosial-kemanusiaan berbentuk santunan kepada anak-yatim serta para janda-janda tua. Dan, yang lebih dahsyat lagi perilaku politik keshalehan sosial ini sudah dilakukan secara nyata ditengah masyarakat Maluku Utara oleh seorang Kepala Daerah Sherly Tjoanda Laos jauh-jauh hari sebelum tibanya musim pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Provinsi Maluku Utara, dan perilaku politik keshalahen sosial seorang Kepala Daerah yang seperti ini, sangat jarang atau tidak gampang dilakukan dan memang jarang kita temukan di Indonesia. Satu-satunya fenomena Kepala Daerah yang memiliki keshalehan sosial ini hanya terjadi pada Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos dengan hadirnya Yayasan sosialnya yang bernama “Bela Peduli” untuk kemanusiaan di Provinsi Maluku Utara.

Oleh karena itu, jika kita memperhatikan perihal urgensitas perihal penerapan nilai-nilai keshalehan sosial dalam ajaran agama Islam sebagaimana yang dianjurkan oleh kitab suci Al-Qur’an. Bahwa kalau ada satu ayat Al-Qur’an yang berbicara mengenai ibadah ritual yang bersifat individual (ibadah qashirah), maka akan ada berjumlah 100 (seratus) ayat Al-Qur’an yang berbicara perihal lebih utamanya mengerjakan kesahalehan sosial (ibadah muta’addiyah). Maka dapat dikatakan bahwa Al-Qur’an merupakan Kitab “Keshalehan-Sosial”. Begitu pula di dalam Hadis-Hadis Shahih Nabi Muhammad Saw yang dapat kita jumpai dalam Kitab Hadis Shahih Muslim, bahwa jumlah Hadis yang membahas perihal keshalehan sosial tiga kali lipat lebih banyak daripada Hadis yang menjelaskan tentang ibadah ritual yang bersifat keshalehan individual. Dan, yang paling diutamakan dalam mewujudkan keshalehan sosial oleh Al-Qur’an adalah membumikan nilai-nilai sosial seperti tolong-menolong antar sesama manusia tanpa melihat agama dan sukunya. Sehingga, secara lebih kongkret yang dianjurkan oleh Al-Qur’an dalam perilaku keshalehan sosial bagi seorang Kepala Daerah perihal mewujudkan nilai-nilai tolong-menolong itu dalam bentuk praktek memberikan bantuan atau santunan darinya yang lebih mampu kepada masyarakat yang kekurangan.

Dengan, demikian, bahwa anjuran untuk mewujudkan nilai-nilai keshalehan sosial tersebut secara kongkrit dilapangan sudah dilaksanakan oleh saudara-saudara kita yang beragama non-Muslim, justru perilaku mereka sangat kongkrit dalam memberikan bantuannya berbentuk barang-barang yang berguna bagi pembangunan kelangsungan hidup antar sesama manusia di bumi alam ma kolano ini. Hal inilah, yang menurut pendapatnya, Muhammad Abduh, bahwa kenapa umat Islam mengalami kemunduran dalam segala bidang, karena mereka tidak konsisten dan tak bersungguh-sungguh dalam mengamalkan ajaran agamanya bahkan mereka meninggalkan ajaran agamanya. Orang Islam justru tidak menjalankan ajaran agamanya secara baik dan benar berdasarkan perintah Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad Saw. Mereka hanya sibuk menebarkan desas-desus negatif, fitnah, iri hati dan saling menaru dendam hanya karena perbedaan aliran mazhab yang justru tidak produktif untuk kemajuan sains dan teknologi, serta akan menjadi retaknya hubungan dan abainya nilai-nilai kemanusiaan kita.

Jika dilihat selama ini dalam kehidupan keberagamaan kita, keshalehan sosial yang dilakukan dalam bentuk bantuan atau santunan kepada mereka yang kekurangan secara ekonomi pada dasarnya masih berpusat pada individual yang memiliki kemampuan secara finansial. Yang tampil ke permukaan lebih merupakan keteladanan orang per orang yang budiman (dermawan) yang boleh jadi hari ini berkesempatan menjadi Kepala Daerah, dan seharusnya setiap saat terbinanya bentuk solidaritas masyarakat secara keseluruhan. Kalau kemudian kita ingin menerjemahkan keshalehan sosial sebagai solidaritas sosial, maka penting sekali kita menaikkan makna keshalehan sosial ke ranah yang lebih struktural dengan memperhatikan calon Kepala Daerah yang berpotensi besar jika terpilih menjadi Kepala Daerah di Maluku Utara. Gubernur Sherly Tjoanda Laos akan membuat kebijakan struktural dalam bentuk program pemerintahannya dengan mempertimbangkan kemashlahatan rakyatnya, daripada mengutamakan kepentingan kelompoknya dan lebih-lebih mengutamakan kepentingan keluarganya. Sebagaimana contoh nyata yang selama ini kita saksikan dan rasakan rekam jejak Kepala Daerah kita sebelumnya yang pada akhirnya harus berurusan dengan masalah tindak pidana korupsi.

Maka, yang menjadi ekspektasi masyarakat kita hari ini adalah sangat mengharapkan seorang Kepala Daerah, Sherly Tjoanda Laos yang akan berjuang mati-matian untuk mengubah tatanan kehidupan sosial masyarakat Maluku Utara agar lebih berkeadilan yang merata untuk semua orang di daerah ini. Sehingga, pada akhirnya saya, anda, dan kita semua tidak lagi melakukan kesalahan yang bodoh (stupid mistake) dalam hal memilih calon Kepala Daerah yang juga berpotensi tidak akan mampu menciptakan kesetaraan sosial dalam masyarakatnya. Perhatikan Kepala Daerah kita hari ini Sang Gubernur, Sherly Tjoanda Laos yang bukan hanya shaleh secara individual melainkan lebih-lebih memiliki keshalehan secara sosial dan tentunya kita harus memperhatikan rekam jejak perihal perilaku Kepala Daerah, Sherly Tjoanda Laos yang memiliki nilai ketulusan politik keshalehan sosialnya di tengah-tengah masyarakat Maluku Utara yang diwujud-nyatakan dengan kebijakannya untuk menggratiskan biaya pendidikan dan biaya kesehatan bagi masyarakat Maluku Utara. Maka dapat dipastikan bahwa semua kebijakan yang diambilnya sebagai Gubernur Maluku Utara pasti pro terhadap kepentingan keshalehan sosial untuk kebangkitan dalam kemajuan yang pesat bagi masyarakat Maluku Utara. Demikian tulisan ini, semoga menginspirasi pembaca. Wallahu ‘alam bishshawab. 

  • Penulis: balengko space

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pengaruh Teknologi dan gaya hidup, Menjadi Penyebab Obesitas?

    Pengaruh Teknologi dan gaya hidup, Menjadi Penyebab Obesitas?

    • calendar_month Sab, 11 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 130
    • 0Komentar

    Sumber gambar : Ai Kemajuan teknologi dan globalisasi membawa dampak besar pada aktivitas manusia. Di satu sisi, teknologi mempermudah kehidupan, tetapi di sisi lain, dampak negatifnya, seperti penurunan mobilitas fisik, tak bisa diabaikan. Salah satu efek nyata adalah meningkatnya kasus obesitas, yang kini menjadi masalah kesehatan global. Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Instan Jika kita […]

  • Sdapen: Perjalanan Seorang Rapper Maluku yang Mengukir Jejak di Dunia Hip-Hop dan Kreativitas Visual

    Sdapen: Perjalanan Seorang Rapper Maluku yang Mengukir Jejak di Dunia Hip-Hop dan Kreativitas Visual

    • calendar_month Ming, 2 Feb 2025
    • account_circle balengko space
    • visibility 244
    • 0Komentar

    Foto : Istimewa Lingkungan yang Membentuk Semangat Hip-Hop Bagi Sdapen, kecintaannya pada dunia hip-hop lahir secara alami. Lingkungan tempat tinggalnya yang mayoritas dihuni anak muda dengan minat besar pada rap, dance, dan grafiti membuat hip-hop menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. “Saya mulai tertarik dan ikut terjun ke dunia hip-hop sejak SMP kelas 2, sekitar […]

  • Rumah Layak untuk Warga, PMII Ternate Dukung Langkah Gubernur Sherly dan Wagub Sarbin

    Rumah Layak untuk Warga, PMII Ternate Dukung Langkah Gubernur Sherly dan Wagub Sarbin

    • calendar_month Sen, 26 Mei 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 293
    • 0Komentar

    Ternate (Balengko Space) – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Ternate mendukung penuh program 700 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Maluku Utara di bawah kepemimpinan Gubernur Sherly Tjoanda Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe. Ketua PMII Kota Ternate, Safrian Sula, menilai program ini memberi dampak nyata. Banyak warga dengan […]

  • Sultan Ternate dan FORKODA Dukung Pemekaran Pulau Obi, Ini Agenda Pertemuan di Laiwui

    Sultan Ternate dan FORKODA Dukung Pemekaran Pulau Obi, Ini Agenda Pertemuan di Laiwui

    • calendar_month Kam, 22 Mei 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 164
    • 0Komentar

    Balengko Space – Ketua FORKODA PP DOB Maluku Utara, Sarka Eladjouw, bersama Anggota DPD RI Sultan Hidayat Mudaffar Syah, akan mengunjungi Pulau Obi pekan ini. Kunjungan ini bertujuan memperkuat perjuangan menjadikan Pulau Obi sebagai kabupaten baru di Maluku Utara. Sarka menyampaikan bahwa pemekaran wilayah adalah agenda bersama antara rakyat dan pemerintah daerah. Ia mendorong masyarakat […]

  • DAU SPECIFIC GRANT untuk SIAPA?

    DAU SPECIFIC GRANT untuk SIAPA?

    • calendar_month Ming, 6 Apr 2025
    • account_circle Fahrul Abd. Muid
    • visibility 101
    • 0Komentar

    Implementasi reformasi kebijakan dalam pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yang kemudian membagi DAU ini menjadi DAU yang berjenis kelamin Block Grant dan DAU yang berjenis kelamin Specific Grant. Pemerintah Pusat melakukan reformasi kebijakan pengalokasian Dana Alokasi Umum tersebut […]

  • Ketua Ansor Malut Tegaskan Komitmen: Kritik Membangun untuk Kemajuan Maluku Utara

    Ketua Ansor Malut Tegaskan Komitmen: Kritik Membangun untuk Kemajuan Maluku Utara

    • calendar_month Jum, 25 Apr 2025
    • account_circle Nurul Hafizatul
    • visibility 262
    • 0Komentar

    Ternate, 25 April 2025 – GP Ansor Maluku Utara menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan pengawal kepentingan rakyat dalam puncak peringatan Harlah ke-91, Kamis (24/4/2025) di Ballroom Muara Ternate. Ketua GP Ansor Maluku Utara Syarif Abdullah menekankan peran strategis organisasi dalam penguatan sektor pangan dan pelestarian nilai-nilai kebhinekaan. “GP Ansor akan terus memperkuat kemandirian pangan Maluku Utara. […]

expand_less