Admin • Jan 11 2025 • 73 Dilihat
Sumber Foto : Istimewa
Perkembangan teknologi dan globalisasi telah mengubah cara pandang dan interaksi manusia. Jika pada era 90-an surat kabar dan komunikasi tatap muka menjadi andalan, kini batasan-batasan komunikasi seolah lenyap dengan hadirnya gadget dan media sosial.
Namun, di balik kemudahan itu, muncul efek negatif yang mengubah pola hubungan sosial. Banyak orang menjadi sibuk dengan dunia virtual hingga abai pada lingkungan sekitar. Interaksi yang dulu hangat, seperti bertetangga atau ngopi bersama, kini sering tergantikan dengan layar ponsel. Kehidupan terasa dekat di dunia maya, tapi jarak nyata semakin lebar.
Efek ini paling terasa pada generasi muda. Beberapa tenggelam dalam rutinitas digital, namun masih ada yang memilih jalan berbeda—menyisihkan waktu untuk kegiatan sosial. Mereka menjadi sukarelawan (volunteer), memberikan tenaga dan pikiran demi membantu masyarakat.
Masayu Tezafiany, akrab disapa Femy, adalah contoh anak muda yang memilih terjun ke dunia sosial. Ia bergabung dengan ”Bantu”, sebuah platform konsultan CSR dan donasi Islami yang berdiri sejak 2014. Dengan misi menanamkan semangat gotong royong dan menerapkan Effective Altruism untuk mengentaskan kemiskinan, Bantu aktif dalam kegiatan sosial di berbagai wilayah.
Selain kesibukannya di Halalin, perusahaan yang bergerak di industri halal, Femy aktif menjadi volunteer. “Motivasi saya adalah membantu masyarakat secara langsung. Saya percaya, Bantu punya program yang tepat untuk menciptakan perubahan nyata,” ungkapnya.
Tak hanya di Bantu.id, Femy juga pernah menjadi sukarelawan di beberapa acara besar dan mengajar anak-anak di panti asuhan. “Pengalaman itu mengajarkan saya pentingnya memahami kebutuhan orang lain, terutama anak-anak,” tambahnya.
Menjadi volunteer memberikan banyak manfaat. Bagi Femy, kegiatan ini melatih kemampuan komunikasi, manajemen waktu, serta kepekaan terhadap berbagai masalah sosial. Ia juga mengakui bahwa keterampilannya dalam teknologi administratif sangat mendukung pekerjaannya. “Kegiatan ini membantu saya belajar mendengarkan pendapat orang lain dan mencari solusi bersama,” jelasnya.
Harapan Femy ke depan adalah terus memberi dampak positif bagi masyarakat dan menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan sosial.
Sebagai wujud penghargaan, Bantu memberikan gelar Volunteer of the Month kepada sukarelawan yang berdedikasi tinggi. Femy melihat penghargaan ini sebagai motivasi untuk terus memberikan yang terbaik. “Saya ingin terus berkembang dan membuktikan bahwa kebaikan kecil pun bisa membawa perubahan besar,” katanya dengan optimis.
Di tengah derasnya arus teknologi, kisah seperti ini menjadi pengingat bahwa nilai-nilai sosial tetap relevan. Bagi generasi muda, volunteering adalah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar—untuk masyarakat dan untuk diri mereka sendiri. Apakah Anda siap untuk memulai?
Sumber Foto : Istimewa Persiapan Matang Menuju Panggung Dunia Menjadi juara dalam ajang Musabaqah Ti...
Dok Balengko Space Sarif Robo, putra sulung dari pasangan alm. Lukman Robo dan Nurain Hadad, tumbuh ...
Sumber Foto : Istimewa Proses pemulihan diri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan ketulusan, k...
Sumber Foto : Istimewa Bonbu, sebuah usaha kuliner khas Korea yang kini berlokasi di Ruko Tabespot G...
Balengko Space – Dewasa ini, perilaku remaja sering menjadi sorotan masyarakat. Dari aksi tawu...
Sumber Foto : Istimewa Bonbu, sebuah usaha kuliner khas Korea yang kini berlokasi di Ruko Tabespot G6/2, BSD, telah berhasil menarik perhatian p...
Stadion Gelora Kie Raha, nama yang lekat di hati pencinta sepak bola Maluku Utara, kini menjadi saksi perubahan besar dalam sejarahnya. Dibangun...
Sumber Foto : Andry Saputra Maluku Utara, (6/2/25) – Sarbin Sehe, Wakil Gubernur Terpilih Maluku Utara, menyampaikan rasa syukur atas kelanc...
Sumber Foto : Istimewa Bengkalis, (11/2/25) – Menyikapi lemahnya penindakan hukum terhadap kasus-kasus korupsi di Kabupaten Bengkalis, khususn...
Foto : Istimewa Malifut, (19/2/25) – Dalam upaya meningkatkan literasi bahasa Inggris di Madrasah, English Students Association (ESA) Fakultas...
No comments yet.