Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » Konflik Agraria Maluku Utara: Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI

Konflik Agraria Maluku Utara: Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI

  • calendar_month Ming, 17 Agu 2025
  • visibility 659
  • comment 0 komentar
Delapan puluh tahun Indonesia merdeka. Dalam usia bangsa yang tidak lagi muda ini, kita kembali mendengar gema kalimat sakral dalam Pembukaan UUD 1945: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa.” Sebuah kalimat yang seharusnya menjadi roh dalam setiap kebijakan negara.
Namun pertanyaan mendasar perlu kita ajukan: apakah kemerdekaan itu benar-benar hadir dalam kehidupan rakyat jelata, masyarakat adat, petani kecil, nelayan, dan kaum mustadh‘afin di Maluku Utara? Ataukah kemerdekaan masih menjadi milik segelintir orang yang berkuasa atas tanah, modal, dan kebijakan publik?

Maba Sangaji dan Luka Lama Agraria

Di Maluku Utara, khususnya bagi masyarakat adat Maba Sangaji, jawabannya pahit. Mereka masih hidup di bawah ancaman tuntutan hukum, konflik tanah, dan ketidakpastian hak ulayat yang semestinya menjadi ruang hidup turun-temurun.
Hakikat kemerdekaan seharusnya adalah kebebasan dari segala bentuk penindasan termasuk penindasan struktural melalui kriminalisasi atas nama hukum. Ketika masyarakat adat Maba Sangaji diperlakukan sebagai pesakitan hanya karena mempertahankan tanah leluhur, maka yang dirampas bukan hanya tanah, tetapi martabat kemerdekaan itu sendiri.

Lahan Eks Brimob: Cermin Absennya Negara

Salah satu kasus paling mencolok adalah polemik lahan eks Brimob di tiga kelurahan Kota Ternate. Selama bertahun-tahun, tanah ini menjadi sumber hidup warga, namun hingga kini negara gagal memberi kepastian. Alih-alih melindungi hak mereka, negara membiarkan ketidakjelasan status lahan yang membuka ruang spekulasi, konflik horizontal, bahkan ancaman di robohkan rumahnya secara paksa.
Inilah cermin ketidakadilan agraria kita: negara sering kali hadir hanya sebagai aparat penertib, bukan sebagai pelindung. Padahal yang dibutuhkan rakyat adalah kepastian hak, bukan ancaman penggusuran.

Tambang Bermasalah dan Hegemoni Modal

Di sisi lain, industri tambang di Maluku Utara justru tumbuh pesat tanpa kendali. Dari Halmahera hingga Obi, dari Wasile hingga Patani, tambang-tambang raksasa beroperasi dengan meninggalkan jejak: pencemaran laut dan sungai, perampasan tanah adat, serta represi terhadap warga dan jurnalis yang berani bersuara.
Inilah wajah hegemoni modal dalam arti Gramscian: kekuasaan ekonomi yang bertransformasi menjadi kekuasaan politik dan kultural, memaksa masyarakat tunduk dalam logika pembangunan yang hanya menguntungkan elite. Sementara rakyat kecil diposisikan sebagai “gangguan” yang harus dibungkam.

Kemerdekaan yang Belum Sempurna

Jika kita menengok kembali sejarah, kemerdekaan 1945 adalah janji untuk memerdekakan rakyat dari segala bentuk penjajahan, baik oleh bangsa asing maupun oleh kekuasaan yang menindas. Namun 80 tahun berselang, masih banyak warga negara yang belum merasakan janji itu.
Kemerdekaan tidak boleh hanya dimaknai sebagai kedaulatan politik, tetapi juga sebagai jaminan hak rakyat atas tanah, air, dan sumber daya alam — sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945. Tanpa itu, perayaan 80 tahun kemerdekaan hanyalah seremonial kosong.

Seruan LBH Ansor Ternate

Dalam refleksi 80 tahun kemerdekaan ini, LBH Ansor Kota Ternate menegaskan:
1.Negara wajib segera menyelesaikan konflik agraria di Maluku Utara, khususnya lahan eks Brimob, dengan mekanisme yang transparan, partisipatif, dan berkeadilan.
2.Masyarakat adat Maba Sangaji harus bebas dari segala tuntutan hukum. Kriminalisasi terhadap rakyat yang memperjuangkan tanah ulayat adalah pengkhianatan terhadap janji kemerdekaan.
3.Aparat penegak hukum harus menghentikan praktik intimidasi dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat, petani, dan pejuang lingkungan.
4.Pemerintah pusat dan daerah harus segera menyelidiki tambang-tambang bermasalah di Maluku Utara, menindak perusahaan yang merugikan rakyat dan merusak lingkungan, serta memastikan pengelolaan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan.

Kemerdekaan untuk Siapa?

Delapan puluh tahun Indonesia merdeka seharusnya menjadi momentum koreksi. Kemerdekaan sejati tidak bisa diukur dari pertumbuhan gedung perkantoran di Sofifi atau bertambahnya izin tambang di Halmahera, tetapi dari sejauh mana rakyat kecil bisa hidup bermartabat di tanahnya sendiri.
Masyarakat adat, petani, nelayan, dan kaum mustadh‘afin harus menjadi subjek utama kemerdekaan, bukan korban pembangunan. Sebab sekali lagi, kemerdekaan ialah hak segala bangsa — dan itu berarti hak setiap rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.
  • Penulis: Ketua LBH Ansor Kota Ternate
  • Editor: Redaktur Balengko Creative Media

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Peserta lomba gerak jalan indah SD di Halmahera Tengah memeriahkan HUT RI ke-80

    Lomba Gerak Jalan Indah SD Meriahkan HUT RI ke-80 di Halmahera Tengah

    • calendar_month Sel, 12 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 186
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah menggelar lomba gerak jalan indah Halmahera Tengah untuk siswa SD pada Selasa (12/8/2025) di Kecamatan Weda. Panitia mencatat 16 tim dari SD Negeri, MI, dan SDIT ikut memeriahkan acara tersebut. Setiap tim menampilkan formasi kreatif, kekompakan langkah, dan semangat nasionalisme. Wakil Bupati Membuka Lomba Gerak Jalan Indah Halmahera Tengah […]

  • Toko Jayms Bersama Mahasiswa Ternate Wujudkan Kebaikan Ramadhan Lewat Pembagian Sendal Gratis

    Toko Jayms Bersama Mahasiswa Ternate Wujudkan Kebaikan Ramadhan Lewat Pembagian Sendal Gratis

    • calendar_month Ming, 30 Mar 2025
    • account_circle Muzsta
    • visibility 326
    • 0Komentar

    Ternate, Sabtu, (29/3/25), Sebagai bagian dari kepedulian sosial dan semangat berbagi di bulan suci Ramadhan, mahasiswa asal Kota Ternate yang sedang melanjutkan studi di berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sulawesi menggelar kegiatan sosial bertajuk “Berbagi Kebaikan” berupa pembagian sendal gratis kepada masyarakat Ternate. Kegiatan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Toko Jayms, sebuah toko yang […]

  • Himpunan Mahasiswa Islam Yogyakarta menuntut keadilan bagi aktivis Madarudin Lapandewa korban kekerasan"

    Kekerasan Madarudin Lapandewa: HMI Yogyakarta Desak Pihak berwajib Tindak Tegas Pelaku di Desa Ilath

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 1.177
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, YOGYAKARTA (22/8/25) Kekerasan terhadap Madarudin Lapandewa di Desa Ilath, Pulau Buru, Maluku, memicu respon keras dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta. Pada 17 Agustus lalu, sekelompok orang memukul Madarudin hingga ia mengalami luka serius. korban menjalani perawatan di rumah sakit akibat insiden tersebut. Formatur Ketua Umum HMI Cabang Yogyakarta, Isra Boy, mengecam […]

  • Tarian soya-soya Maluku Utara ditampilkan di event JKPI Yogyakarta oleh mahasiswa dan pelajar

    Tarian Soya-Soya Maluku Utara Tampil di Event JKPI Yogyakarta 2025

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 867
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, Yogyakarta, 7 Agustus 2025 — Kota Yogyakarta menjadi pusat perayaan budaya dalam ajang Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang digelar sejak 5 hingga 9 Agustus 2025. Bertempat di kawasan titik nol kilometer, acara ini menyedot perhatian masyarakat lokal, wisatawan domestik, hingga mancanegara. JKPI 2025 menampilkan parade budaya dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk […]

  • Kasus COVID-19 Naik di Asia, Kemenkes: Indonesia Masih Aman tapi Tetap Waspada

    Kasus COVID-19 Naik di Asia, Kemenkes: Indonesia Masih Aman tapi Tetap Waspada

    • calendar_month Rab, 21 Mei 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 252
    • 0Komentar

    Balengko Space – Kementerian Kesehatan RI menanggapi lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia, seperti Singapura, Thailand, dan Hong Kong. Meski situasi global menunjukkan tren peningkatan, pemerintah memastikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman dan terkendali. Di lansir dari situs resmi kemenkes, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa hingga pekan […]

  • Silaturahmi Geninusa Maluku Utara bersama Wakil Gubernur KH. Sarbin Sehe membahas dukungan wirausaha santri di Ternate

    Geninusa Maluku Utara Gandeng Wakil Gubernur untuk Perkuat Ekonomi Santri

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 590
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, TERNATE, 11 Agustus 2025 — Pengurus Wilayah Gerakan Santripreneur Nusantara (Geninusa) Maluku Utara mengunjungi Wakil Gubernur Maluku Utara, KH. Sarbin Sehe, di kediamannya. Dalam pertemuan tersebut, mereka resmi meminta KH. Sarbin Sehe menjadi pembina Geninusa Maluku Utara. KH. Sarbin Sehe menerima kedatangan pengurus di kediaman wagub. Ia menegaskan bahwa wirausaha dapat menjadi motor […]

expand_less