Lagi Ramę

Faktor-Faktor yang Mendorong Seseorang Terjerumus dalam Dunia Prostitusi

Jan 15 2025189 Dilihat

Ilustrasi : Pexels

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, generasi muda kini lebih mudah memiliki akses atas apa yang mereka inginkan. Meskipun banyak yang hidup dengan keterbatasan ekonomi, hal tersebut tak selalu menghentikan mereka untuk memenuhi keinginan pribadi, terutama keinginan akan pengakuan dan pujian dari lingkungan sosial mereka. Untuk itu, banyak yang akhirnya memilih jalan pintas, termasuk prostitusi, sebagai cara untuk mendapatkan uang dalam memenuhi keinginan mereka.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998), prostitusi diartikan sebagai kesepakatan antara seorang pria dan wanita untuk melakukan hubungan seksual, di mana pihak pria membayar sejumlah uang sebagai kompensasi. Praktik ini umumnya dilakukan di tempat-tempat tertentu seperti lokalisasi atau hotel, sesuai dengan kesepakatan kedua pihak.

Secara etimologis, kata prostitusi berasal dari bahasa Inggris “prostitute” yang berarti pelacuran dan juga dari bahasa Latin “pro-stituere”, yang berarti membiarkan diri berbuat zina atau persundalan. Prostitusi, pada dasarnya, adalah tindakan menjual jasa seksual dengan imbalan tertentu.

Fenomena prostitusi, terutama di kalangan remaja, kini menjadi perhatian global. Di lansir dari UMI Medical Journal, sekitar 2 juta anak di dunia dieksploitasi secara seksual setiap tahunnya. Di Asia, diperkirakan ada antara 250.000 hingga 400.000 pekerja seks komersial (PSK), yang merupakan sekitar 30% dari angka global. Di Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (2019) mencatat terdapat 230.000 PSK pada tahun 2019, dengan mayoritas berusia antara 17 hingga 25 tahun, tersebar di 168 lokasi.

Faktor-Faktor yang mendorong seseorang terlibat dalam prostitusi

Berikut ini adalah beberapa Faktor yang mendorong seseorang terlibat dalam prostitusi menurut Koentjoro (2004), antara lain:

  1. Materialisme: Keinginan untuk memiliki kekayaan sering kali membuat seseorang rela menghalalkan segala cara, termasuk terjun ke dunia prostitusi, yang dianggap sebagai cara cepat untuk memenuhi kebutuhan materi.
  2. Modeling: Banyaknya contoh sukses dari PSK yang berhasil mengumpulkan kekayaan membuat mereka menjadi model yang ditiru oleh orang lain. Keberhasilan materi ini memotivasi orang untuk mengikuti jejak mereka.
  3. Dukungan Orangtua: Dalam beberapa kasus, orangtua yang seharusnya menjadi pelindung justru mendukung anak perempuan mereka untuk terjun ke dunia prostitusi, demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga atau keinginan materi. Bahkan, ada yang memaksa anak mereka mengikuti jejak profesi ini.
  4. Lingkungan yang Permisif: Lingkungan sosial yang tidak memberikan kontrol yang cukup terhadap perilaku masyarakat dapat mendorong berkembangnya prostitusi. Jika lingkungan sekitar cenderung permisif terhadap pelacuran, praktik ini akan semakin meluas.
  5. Faktor Ekonomi: Keterbatasan ekonomi, baik karena kemiskinan maupun kebutuhan mendesak lainnya, sering kali menjadi alasan seseorang terjebak dalam prostitusi. Mereka melihatnya sebagai jalan untuk bertahan hidup dan meningkatkan taraf hidup.

Dengan berbagai faktor tersebut, prostitusi bukan hanya masalah individu, melainkan juga masalah sosial yang kompleks. Untuk mengurangi angka prostitusi, dibutuhkan upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan memberdayakan para korban untuk keluar dari jeratan ini.

Share to

Related News

Sahur On The Road Himpunan Mahasiswa Lam...

by Mar 11 2025

Sumber Foto : Istimewa Yogyakarta, 9 Maret 2025 – Himpunan Mahasiswa Lampung Universitas Alma Ata ...

Pesantren Ramadhan 1446 H/2025 di Masjid...

by Mar 11 2025

Dok. Balengko Space Sofifi, Selasa (11/03/25) – Masjid Raya Shaful Khairaat Sofifi menjadi tuan ru...

Santri Darul Falah Raih Prestasi Gemilan...

by Mar 01 2025

Sumber Foto : Istimewa Halmahera Timur, Maret 2025 – Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (ST...

Program Pengabdian Masyarakat PK-252 Kit...

by Feb 26 2025

Sumber Foto : Dok. Arief Rahman Jakarta, 23 Februari 2025 – Program pengabdian masyarakat PK-252 K...

Pelantikan Pengurus Komunitas Rumah Mari...

by Feb 25 2025

Sumber Foto : Istimewa Yogyakarta, (24/2/25) – Taman Budaya Yogyakarta menjadi saksi kesuksesan pe...

English Camp 2025: ESA Unkhair dan MAN 2...

by Feb 23 2025

Foto : Istimewa Malifut, (19/2/25) – Dalam upaya meningkatkan literasi bahasa Inggris di Madrasah,...

No comments yet.

Please write your comment.

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

*

*

Other News

Haileluja A.K.A Anthony D, Beat, Barber dan Per...


Sumber Foto : Anthony D Dibalik irama beat boombap dan denting gunting barber, ada cerita perjuangan Anthony D alias Hailelujah, seorang rapper ...

16 Jan 2025

Tuntut Perubahan! Aksi “Indonesia Gelap” Ma...


Foto : ANTARA/Yamsyina Hawnan Jakarta, 17 Februari 2025 – Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ...

17 Feb 2025

Antara Introvert dan Ekstrovert; Kamu yang Mana...


Kontributor-Nurul Hafizdatul Muhajirah, S.Psi Balengko Space – Pada tanggal 3 Januari kemarin, kita memperingati hari introvert sedunia. D...

03 Jan 2025

Sahur On The Road Himpunan Mahasiswa Lampung Un...


Sumber Foto : Istimewa Yogyakarta, 9 Maret 2025 – Himpunan Mahasiswa Lampung Universitas Alma Ata Yogyakarta menggelar kegiatan Sahur On The R...

11 Mar 2025

Poltekkes Kemenkes Ternate Kembali Aktifkan Pro...


Sumber Foto : Istimewa Ternate, Minggu, 16 Februari 2025 – Program Studi DIII Kebidanan dan DIV Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan...

16 Feb 2025
back to top