Fenomena Surplus Perawat: Saat Jurusan Favorit Justru Jadi Jalan Terjal
- calendar_month Kam, 21 Agu 2025
- visibility 772
- comment 0 komentar

Sumber Foto Ilustrasi : Istimewa
Fenomena ini menuntut perhatian serius. Orang tua perlu mempertimbangkan ulang sebelum mengarahkan anaknya masuk jurusan keperawatan. Jumlah lulusan yang terus meningkat tanpa diimbangi lapangan kerja hanya akan membuat perawat kehilangan peluang sesuai bidangnya.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga harus bergerak aktif. Organisasi ini tidak boleh berhenti sebagai wadah formal, melainkan harus tampil sebagai penyambung lidah perawat di seluruh Indonesia. PPNI perlu menekan pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan, agar mengeluarkan kebijakan yang mampu menyeimbangkan jumlah lulusan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Kampus-kampus kesehatan yang membuka jurusan keperawatan memegang tanggung jawab besar. Mereka perlu mengatur jumlah penerimaan mahasiswa baru secara proporsional, bukan hanya mengikuti tren tingginya minat. Dengan langkah ini, kampus ikut berperan mengurangi surplus perawat sekaligus menjaga keseimbangan antara jumlah lulusan dan lapangan kerja.
Orang tua perlu menyadari bahwa kondisi zaman sudah berubah. Jurusan keperawatan tidak lagi otomatis menjamin pekerjaan yang pasti. Karena itu, jika anak tidak memiliki minat di bidang keperawatan, sebaiknya orang tua mengarahkan mereka sesuai bakat dan passion, bukan semata mengikuti tren atau keinginan pribadi orang tua itu sendiri.
Sudah saatnya orang tua, kampus, organisasi profesi, dan pemerintah memahami kondisi ini. Surplus perawat harus berubah dari beban menjadi peluang untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia.
- Penulis: Muh. Rizki
- Editor: Redaktur Balengko Creative Media
- Sumber: https://ppni-inna.org/detail-berita/01nRR1a | https://www.bps.go.id/id/statistics-table/3/YVdwSFJHRjRVVkJqWlRWRU9EQkhNVFY0UjB4VVVUMDkjMw==/jumlah-tenaga-kesehatan-menurut-provinsi--2023.html?year=2023
Saat ini belum ada komentar