Sejarah Kepemimpinan Perempuan Pertama Di Maluku Utara Dalam Bingkai Kesetaraan Gender”
- account_circle Rosita Tuhuteru
- calendar_month Jum, 11 Jul 2025
- visibility 35
- comment 0 komentar

Sumber foto : Istimewa
Isu yang selalu menjadi perbincangan yang hangat adalah Kesetaraan Gender yang selalu mengklaim bahwa perempuan hanya mengurus Rumah Tangga seperti di Dapur, Sumur, Kasur, bahkan hanya untuk melayani suaminya, dan beberapa topik perbincangan lainnya. Olehnya itu perlu dibahas lebih mendalam Kesetaraan Gender didalam kepemimpinan perempuan minimal 30% jumlah kursi di parlemen. Isu Kesetaraan Gender semuanya menarik untuk ditelusuri lebih dalam.
Masalah Perempuan diperbolehkan atau tidaknya menempati posisi pucuk kepemimpinan sudah lama diperdebatkan di kanca publik, wacana kepemimpinan perempuan adalah sesuatu yang selalu menarik untuk dibahas. Pembahasan ini disebabkan karena kepemimpinan merupakan kesepakatan secara bersama antara pemimpin Perempuan maupun pemimpin seorang Laki-Laki serta pengikut dan harus mampu mewujudkan rasa keadilan, rasa aman, untuk menjaga keutuhan sebagai pemimpin dalam masyarakat.
Kesetaraan Gender sampai saat ini bisa dikatakan menjadi polemik penyebabnya belenggu Budaya Patriarki yang melekat di masyarakat. Maka seringkali perempuan selalu dianggap rendah karena tugas perempuan hanya sekadar pekerjaan domestik, ketika masuk ke dalam pucuk kepemimpinan, bahkan perempuan dipandang sebelah mata dan justru akan membawa dampak yang negatif terhadap masyarakat.
Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid telah memberi peluang kepada perempuan untuk memegang posisi kepemimpinan. Karena Laki-Laki yang terima berada dibawah kepemimpinan perempuan itu sangat penting untuk keberhasilannya, bahkan Abdurrahman Wahid sangat menerima kualifikasi Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden Republik Indonesia ke-5.
Menurut Abdurrahman Wahid dalam pandangannya mengatakan, jangan menganggap perempuan lebih lemah dan tidak memiliki kapasitas untuk memimpin jika berhadapan dengan laki-laki. Bisa ditinjau kembali bahwa perempuan telah memegang posisi kekuasaan sepanjang sejarah seperti Ratu Balqis, Cleopatra Margaret Theatcher, Benazir Bhutto, dan Corie Aquino.
- Penulis: Rosita Tuhuteru
- Sumber: Penulis adalah : Ketua Himpunan Mahasiswa Sains Biologi Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara
Saat ini belum ada komentar