Admin • Jan 03 2025 • 72 Dilihat
Kontributor-Nurul Hafizdatul Muhajirah, S.Psi
Balengko Space – Pada tanggal 3 Januari kemarin, kita memperingati hari introvert sedunia. Di mana introvert merupakan salah satu tipe kepribadian yang ada pada manusia. Istilah introvert digunakan untuk menggambarkan sebuah sifat yang cenderung menyendiri, lebih fokus pada dunia-dunia internal seperti terfokus pada diri sendiri, dan cenderung tidak suka bersosialisasi. Sama halnya dengan ekstrovert, ekstrovert merupakan tipe kepribadian. Yang menjadikannya berbeda adalah sifatnya yang cenderung lebih mudah bersosialisasi, lebih fokus pada dunia luar, dan terlihat sangat mudah berkomunikasi.
Beberapa pertanyaan sering hadir;
“Aku termasuk introvert atau ekstrovert? Kadang, aku ekstrovert, tapi kadang aku ngerasa introvert. Jadi aku di bagian mana?”
Sebenarnya, di dalam diri manusia memiliki sisi introvert dan ekstrovert, hanya saja yang menjadi perbedaanya mana yang paling dominan. Ada individu yang dominan introvert, ada juga yang dominan ekstrovert. Ke dua kepribadian itu akan dominan tergantung dirinya sedang berada di situasi apa. Individu yang ekstrovert misalnya, yang terkenal senang bersosialisasi, ketika menemukan kondisi diri yang dengan down, butuh sendiri, butuh menyendiri, maka sisi introvertnya akan muncul dan menjadikan dia bersikap introvert.
Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa hal itu terjadi? Dilansir dalam buku What’s so Wrong About Your Trauma and Expectation, karya Ardhi Muhammad menuliskan bahwa sejatinya manusia itu dikaruniai memiliki kemampuan survive. Artinya, dia akan mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi tempat dia berada.
Jika ditarik dalam ranah kepribadian introvert dan ekstrovert, kita akhirnya bisa tahu bahwa kondisi tubuh kita mempengaruhi respons otak dan perasaan. Tubuh akan bekerja sesuai dengan situasi yang ada di depan. Introvert misalnya, saat dia dihadapkan dengan dunia luar, maka dia akan menunjukkan sisi sosialnya dalam hal berinteraksi dengan banyak orang. Apakah saat bertemu, dia akan menjadi pendiam seperti biasanya? Tentu tidak. Karena ada tuntutan kondisi yang mengharuskan dia berosialisasi layaknya orang-orang ekstrovert.
Maka dari itu, tulisan ini cukup menjawab pertanyaan seputaran kepribadian mana yang kita miliki? Kita memiliki keduanya, dan masing-masing individu memiliki kecenderungan kepribadian.
Sumber Foto : Istimewa Ternate, Sabtu, (8/2/25) – Balengko Space sukses mengadakan workshop bertaj...
Sumber Foto : Istimewa Bisui,(6/2/25) – Direktur Rumah Sakit Pratama Bisui, dr. Elisabeth Bernadet...
peserta simulasi BHD di Pantai Falajawa bersama Komunitas Pijar NC.
Ilustrasi : Unsplash Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai...
Sumber Foto : Pexels Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Rambut adalah mahkota”? Ungkapan ini me...
Ilustrasi : Pexels Ditengah hiruk-pikuk kesibukan kita sehari-hari, sering kali kita mengabaikan hal...
Foto : Istimewa Sofifi, Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pelantikan Kepala Daerah di Jakarta, pada Minggu, 23 Februari 2025, Sarbin Sehe t...
Dok. Balengko Space Sofifi, Selasa (11/03/25) – Masjid Raya Shaful Khairaat Sofifi menjadi tuan rumah digelarnya Pesantren Ramadhan 1446 H/202...
Sumber Foto : Istimewa Jakarta, 20 Februari 2025 – Setelah pelantikan serentak kepala daerah di Indonesia, Sarbin Sehe resmi menjabat sebagai ...
Sumber Foto : Istimewa Bisui,(6/2/25) – Direktur Rumah Sakit Pratama Bisui, dr. Elisabeth Bernadete, beserta seluruh staf dan tenaga medis men...
Sumber gambar : Ai Kemajuan teknologi dan globalisasi membawa dampak besar pada aktivitas manusia. Di satu sisi, teknologi mempermudah kehidupan...
No comments yet.