Lagi Ramę

Pengaruh Teknologi dan gaya hidup, Menjadi Penyebab Obesitas?

Jan 11 202580 Dilihat

Sumber gambar : Ai

Kemajuan teknologi dan globalisasi membawa dampak besar pada aktivitas manusia. Di satu sisi, teknologi mempermudah kehidupan, tetapi di sisi lain, dampak negatifnya, seperti penurunan mobilitas fisik, tak bisa diabaikan. Salah satu efek nyata adalah meningkatnya kasus obesitas, yang kini menjadi masalah kesehatan global.

Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Instan

Jika kita flashback ke tahun 90-an, seseorang harus berjalan ke warung atau pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhan makanan. Bahkan, memasak sayur memerlukan usaha ekstra, seperti memetik langsung dari kebun. Namun, kondisi ini berubah drastis. Teknologi kini memungkinkan kita memesan makanan, bahan dapur, bahkan sayuran segar melalui aplikasi—semuanya serba cepat dan instan.

Kenyamanan ini memiliki konsekuensi. Pola hidup praktis membuat manusia semakin kurang peduli pada makanan sehat. Banyak orang mengonsumsi makanan viral atau populer tanpa memikirkan dampaknya terhadap kesehatan. Akibatnya, pola makan tidak terkendali, dan risiko obesitas meningkat.

Apa Itu Obesitas?

Obesitas adalah kondisi kelebihan berat badan akibat penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normal. Menurut WHO, obesitas terjadi karena akumulasi lemak yang berlebihan, yang dapat memicu berbagai penyakit. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mendefinisikan obesitas sebagai kondisi di mana indeks massa tubuh (IMT) seseorang lebih dari 25,1 kg/m².

Faktor Risiko terjadinya Obesitas

Dilansir dari berbagai sumber berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang berkontribusi terhadap obesitas meliputi:

1. Konsumsi Karbohidrat Berlebihan

Karbohidrat yang berlebihan, seperti nasi goreng, batagor, atau mi ayam, cenderung disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Jenis makanan seperti keripik juga menjadi penyebab utama.

2. Pola Konsumsi Fast Food

Fast food, seperti burger, mi instan, steak, atau sosis, sering dikonsumsi oleh kelompok obesitas. Kandungan kalorinya tinggi tetapi minim nutrisi.

3. Tidak Sarapan Pagi

Banyak orang melewatkan sarapan karena alasan waktu, padahal ini meningkatkan risiko makan berlebihan saat siang hari. Penelitian menunjukkan, mereka yang tidak sarapan cenderung kekurangan kalori pagi hari hingga 25% dari kebutuhan harian.

4. Kurangnya Aktivitas Fisik

Penurunan aktivitas fisik menjadi faktor utama. Penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan aktivitas fisik rendah (<10.000 langkah/hari) memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas.

Mengapa Obesitas Harus Diatasi?

Obesitas bukan hanya soal penampilan fisik, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan. Penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung sering kali berkaitan dengan obesitas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengubah pola hidup, seperti:

• Mengatur pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang.

• Aktif bergerak: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

• Menghindari fast food: Pilih makanan alami dan segar.

• Sarapan teratur: Pastikan tubuh mendapat energi di pagi hari.

Era digital memang memberikan banyak kemudahan, tetapi jangan sampai kita mengorbankan kesehatan. Mari mulai bijak dalam memilih gaya hidup dan makanan agar terhindar dari obesitas serta dampak buruknya. Sehat adalah investasi, bukan sekadar pilihan.

Share to

Related News

Tali bukan Solusi: Balengko Space Ajak G...

by Feb 08 2025

Sumber Foto : Istimewa Ternate, Sabtu, (8/2/25) – Balengko Space sukses mengadakan workshop bertaj...

Direktur RS Pratama Bisui Ucapkan Selama...

by Feb 06 2025

Sumber Foto : Istimewa Bisui,(6/2/25) – Direktur Rumah Sakit Pratama Bisui, dr. Elisabeth Bernadet...

Komunitas Pijar NC Gelar Edukasi dan Sim...

by Jan 26 2025

peserta simulasi BHD di Pantai Falajawa bersama Komunitas Pijar NC.

Manfaat Kunyit untuk Lambung: Solusi Ala...

by Jan 20 2025

Ilustrasi : Unsplash Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai...

6 Makanan Ampuh untuk Rambut Sehat: Raha...

by Jan 19 2025

Sumber Foto : Pexels Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Rambut adalah mahkota”? Ungkapan ini me...

Kebiasaan tidur siang di berbagai Negara...

by Jan 14 2025

Ilustrasi : Pexels Ditengah hiruk-pikuk kesibukan kita sehari-hari, sering kali kita mengabaikan hal...

No comments yet.

Please write your comment.

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

*

*

Other News

Kabupaten Morowali Antara potensi alam dan tant...


Kabupaten Morowali, yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia, memiliki potensi alam yang luar biasa. Kabupaten ini menjadi pusat indus...

01 Jan 2025

HMPV Virus lama, ancaman baru?


Ilustrasi :Istimewa Pada akhir 2024, masyarakat dikejutkan oleh lonjakan kasus virus HMPV (Human Metapneumovirus) yang terus meningkat. Meski bu...

08 Jan 2025

Himpunan Mahasiswa Indonesia Timur Universitas ...


Sumber Foto : Istimewa Balengko Space, Yogyakarta, Sabtu (8/2/24) – Himpunan Mahasiswa Indonesia Timur Universitas Alma Ata Yogyakarta menggel...

08 Feb 2025

Tumpukan sampah di Pelabuhan SpeedBoat Sofifi, ...


Sumber Dok : @Mimi.nabiu Sofifi kembali menjadi sorotan publik setelah video berdurasi 27 detik yang diunggah akun Instagram @mimi.nabiu pada Mi...

13 Jan 2025

Program Pengabdian Masyarakat PK-252 Kitorang S...


Sumber Foto : Dok. Arief Rahman Jakarta, 23 Februari 2025 – Program pengabdian masyarakat PK-252 Kitorang Sangga telah sukses dilaksanakan di ...

26 Feb 2025
back to top