Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » ALM. KH. ABDUL GANI KASUBA (Dari Gerakan Dakwah Menuju Gerakan Politik)

ALM. KH. ABDUL GANI KASUBA (Dari Gerakan Dakwah Menuju Gerakan Politik)

  • account_circle balengko space
  • calendar_month Sab, 15 Mar 2025
  • visibility 333
  • comment 0 komentar

Sumber Foto : Istimewa

Oleh: Fahrul Abd. Muid
Penulis adalah Dosen IAIN Ternate dan Peneliti Media Gerbong Nusantara

Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba mulai mengamalkan ilmunya sebagai sang da’i yang sangat terkenal sejak tahun 1960-an karena sesuai dengan jurusannya ketika kuliah di Kota Madinah Al-Munawwarah untuk diterapkan di Provinsi Maluku Utara dan awalnya beliau tidak memiliki syahwat siyasyah/politik untuk terjun di dunia politik karena beliau hanya berkonsentrasi pada gerakan dakwah islamiyyah baik dakwah dengan lisan/billisan maupun berdakwah dengan perbuatan/bilhal yang kemudian dilakukan dengan cara berupaya keras membuka atau mendirikan Madrasah-Madrasah Al-Khairaat dan berkonstribusi dalam pengembangan pendidikan Pondok Pesantren Al-Khairaat yang berada di Kelurahan Kalumpang Kota Ternate. Lalu kemudian beliau berpindah untuk berkonstribusi menjadi pengasuh pondok Pesantren Kharisul Khairaat di Kelurahan Ome Kota Tidore Kepulauan.

Maka strategi dan metodologi dakwah yang digunakan oleh Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba dalam berdakwah selama ini tidak terlepas dari strategi dan metodologi dakwah yang di contohkan oleh Rasulullah Saw, sehingga dasar hukum yang selalu digunakan dalam berdakwah oleh KH. Abdul Gani Kasuba adalah Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah Saw yang berhubungan dengan kewajiban umat Islam agar melakukan gerakan dakwah Islamiyyah yang berbasis pada penguatan toleransi umat beragama dan melakukan dakwah dengan menampilkan wajah Islam yang moderat dan Islam yang Rahmatan Lil’alamin. Dan, menurut penulis bahwa KH. Abdul Gani Kasuba memiliki kelebihan tersendiri dalam dirinya, dan utamanya pada konteks kemampuan komunikasi dakwahnya dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana dalam menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat Maluku Utara dan lebih-lebih kemampuan komunikasi politiknya untuk menyakinkan semua pihak wa bil khushus kepada Ketua Umum partai politik yang kemudian memberikan rekomendasi pencalonan atas namanya sebagai calon Gubernur Provinsi Maluku Utara.

Gerakan Dakwah Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba Di Provinsi Maluku Utara

Maka model dakwah (al-namudzaj al-da’wah) yang seperti inilah yang kemudian dilakukan oleh KH. Abdul Gani Kasuba dalam berdakwah sampai ke pelosok-pelosok desa dan bertahun-tahun dijalaninya yang kemudian nama beliau sangat membumi di wilayah Maluku Utara, namanya “masyhur” (sangat viral) dan namanya “ma’ruf” (sangat terkenal) sekaligus KH. Abdul Gani Kasuba memiliki pengaruh yang luar biasa di Provinsi Maluku Utara, maka dapat dikatakan bahwa gerakan dakwah Islam (al-harakah al-da’wah al- islamiyyah) yang dilakukan oleh KH. Abdul Gani Kasuba kehampir semua tempat (al-makan) sudah dikunjunginya sampai masuk ke hol-hol dan tanjung-tanjung di wilayah Maluku Utara melalui gerakan dakwahnya. Berdakwah sambil membuka Madrasah Ibtidaiyyah Al-Khairaat di kampung-kampung adalah hobinya KH. Abdul Gani Kasuba yang sejak awal sudah dikerjakannya, sehingga banyak sekali beliau melahirkan murid-muridnya yang mengenal ajaran Islam (ma’rifah al-islam) dan mereka saat ini banyak yang sudah bergelar sarjana S-1, S2 dan S-3 dan tersebar dimana-mana di Provinsi Maluku Utara.

Maka menurut Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba, bahwa berdakwah itu adalah sebuah kewajiban bagi setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan yang harus dilaksanakan dalam keadaan apa pun situasi dan kondisi apa pun yang dihadapinya berdakwah tetap saja dilaksanakan, baik dalam kondisi lapang maupun sempit, dan dimana saja engkau berada sebagai seorang muslim. Sehingga berdakwah melalui jalur kekuasaan sangat potensial dan efektif, serta terbukti keberhasilannya karena birokrasi menggunakan sistem top-down yang masih sangat kental. Jadi, siapa pun pemimpinnya maka akan ditiru dan diikuti atas tindakannya. Jika pemimpinya rajin shalat ke masjid yang ada dikantornya, maka secara otomatis bawahannya pun akan rajin shalat ke masjid juga. Karena dengan model seperti ini diharapkan tidak akan lahir kegiatan-kegiatan yang banyak bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Inilah mengapa alasan bahwa berdakwah dalam lingkup birokrasi atau kekuasaan sangat efektif. Karena dalam pengertian yang luas inilah, dakwah bukan cuma berkaitan dengan persoalan menambah jumlah pemeluk Islam, akan tetapi yang paling utama adalah bagaimana dakwah dapat berpihak pada nilai-nilai kebenaran dan al-insaniyyah (kemanusiaan) yang kemudian disebut dengan penguatan nilai-niali persaudaraan se- kemanusiaan (ukhuwwah al-insaniyyah) dan penguatan hubungan persaudaraan se- kewarganegaraan (ukhuwwah al-wathaniyyah) antar sesama warga negara Indonesia.

Perencanaan dakwah secara struktural bagi KH. Abdul Gani Kasuba sebagai Gubernur Provinsi Maluku Utara sangat sederhana, beliau terlebih dahulu melakukan perbaikan (al- khair) dan penguatan birokrasi yang cepat, tepat dan efisien. Selain itu program pembangunan Provinsi Maluku Utara yang dicanangkan, yang kemudian diimplementasinya sesuai dengan ekspektasi masyarkat Provinsi Maluku Utara. Salah satu program yang terus giat dilakukan adalah percepatan pembangunan insfrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Maluku Utara. Hal ini menjadi program skala prioritas untuk memacu terbangunnya jalur perdagangan dengan memudahkan akses dan distribusi alur dan aktivitas ekonomi bagi masyarakat Maluku Utara. Disamping akses tersebut, dimaksudkan agar dapat memudahkan KH. Abdul Gani Kasuba sebagai Gubernur Maluku Utara yang sekaligus sebagai seorang da’i, karena beliau adalah lulusan Madinah jurusan Dakwah islamiyyah agar terus menerus dan tak henti-hentinya melakukan dakwah/taushiyyah dari desa ke desa. Dalam dakwahnya KH. Abdul Gani Kasuba memilih strategi komunikasi dakwah yang digunakannya adalah membangun ukhuwwah/persaudaraan dengan senantiasa terus melakukan shilaturrahim dengan siapa pun, baik kawan maupun lawan dalam kontestasi politik baik di daerah maupun di level nasional. Hal ini beliau lakukan dengan sikap insklusif/terbuka dan sangat dinamis.

Pada tahun 1999-2004 pernah terjadi peristiwa konflik kemanusiaan di Provinsi Maluku Utara dan konflik ini kemudian dikatakan oleh banyak pihak sebagai konflik antar agama (Islam dan Kristen) yang menurut Adnan Amal bahwa konflik yang berdarah-darah ini mengalami tiga gelombang peristiwa yang dimulai pertama kali terjadi pada tahun 1999 tepatnya di bulan agustus dan berakhir konflik kemanusiaan ini pada bulan maret tahun 2000. Konflik gelombang pertama dan kedua berawal dari Kecamatan Malifut bertempat di Teluk Kao, yang kemudian konflik ini menyebar ke Kota Ternate, Tidore dan daerah yang lain di Provinsi Maluku Utara. Dan kemudian konflik gelombang ketiga terjadi di desa-desa Muslim di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara yang posisinya berada di Teluk Kao (Yuniarti, Yusuf dan Marieta, 2004). Dalam konflik ini KH. Abdul Gani Kasuba memiliki peran yang sangat strategis untuk tampil ke depan dalam berupaya keras mencari format yang tepat untuk dilakukan perdamaian antara kedua belah pihak yang berkonflik, maka keterlibatan KH. Abdul Gani Kasuba sebagai tokoh agama yang memiliki keteguhan hati yang luar biasa dalam melahirkan konsep perjanjian yang harus dibuat dan akan mengikat kedua belah pihak yang berkonflik itu, untuk menuju perdamaian yang abadi sebagai sesama umat manusia dan sesama masyarakat Provinsi Maluku Utara. Hal ini adalah gerakan dakwah yang mengedepankan aspek nilai-nilai kemanusiaan (al-insaniyyah) yang dilakukan oleh KH. Abdul Gani Kasuba untuk menegakkan hak-hak umat Islam di satu sisi dan tetap menghargai dan melindungi hak-hak umat non-islam untuk hidup bersama sebagai warga negara Indonesia dengan penuh kedamaian di wilayah Provinsi Maluku Utara yang dipimpin oleh KH. Abdul Gani Kasuba sebagai Gubernurnya.

Maka menurut KH. Abdul Gani Kasuba, bahwa dakwah tidak hanya untuk mengukuhkan aspek religiusitas masyarakat Maluku Utara, melainkan juga mengukuhkan basis sosial-kemasyarakatan untuk mewujudkan transformasi sosial. Melalui apa yang disebut dengan dakwah transformatif, sehingga seorang da’i diharapkan memiliki fungsi ganda yaitu, melakukan aktivitas penyebaran materi keagamaan sekaligus melakukan pendampingan masyarakat secara langsung melalui program pemerintah yang didesain berdasarkan kebijakannya sebagai Gubernur Provinsi Maluku Utara. Dan seorang da’i tidak hanya mengandalkan dakwah secara verbal dengan berceramah (bil lisan), karena yang dinamakan da’i transformatif di era milinial ini seharusnya sang da’i mampu menginternalisasikan pesan- pesan keagamaan kedalam kehidupan riil masyarakat Maluku Utara dengan cara melakukan pendampingan masyarakat secara langsung dengan dakwah lewat jalur kekuasaan (dakwah bil hal/bis al-siyasah), karena antara dakwah dan siyasah memiliki hubungan yang sangat erat sekali dan bahkan bersenyawa, sehingga harus dilaksanakan secara simultan dan beriringan yang kemudian menjadikan agenda politik atau mengambil bagian dalam siyasah atau kekuasaan adalah hukumnya yajuuz/boleh dalam pandangan Islam, lalu kemudian di jadikannya sebagai sarana yang paling efektif untuk melakukan dakwah bil lisan dan dakwah bil hal secara sekaligus dengan tujuan agar para bawahan dalam organisasi pemerintahan yang merupakan aparatur sipil negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat melayani dengan sepenuh hatinya dan memiliki sifat yang Ikhlas serta bersikap adil dan jauh dari sikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyakarat yang berurusan di kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara yang Gubernurnya adalah KH. Abdul Gani Kasuba, Lc yang kemudian sering dipanggil oleh murid-muridnya dengan sebutan sang ustazd seribu pulau.

Gerakan Politik Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba hingga Menjadi Gubernur Dua Periode Provinsi Maluku Utara

Dan walaupun realitasnya menunjukkan bahwa KH. Abdul Gani Kasuba sudah berada di dunia siyasah/politik/kekuasaan, tetapi yang namanya mempertahankan prinsipnya sebagai da’i/ustadz tidak pernah pudar dan bahkan menurut beliau bahwa jalan kekuasaan ini akan dimanfaatkannya sebagai jalan terbaik untuk mempermudah jalannya gerakan dakwah islamiyyah. Ketika KH. Abdul Gani Kasuba terjun bebas masuk secara totalitas dalam dunia al-siyasah/politik yang kemudian KH. Abdul Gani Kasuba terpilih menjadi Wakil Gubenur Provinsi Maluku Utara pada tahun 2012-2017, dan selanjutnya terpilih menjadi Gubenur Provinsi Maluku Utara pada tahun 2014-2019, dan kemudian terpilih kembali menjadi Gubernur Provinsi Maluku Utara pada tahun 2018-2024, maka total karir politik/kekuasaan yang pernah diduduki oleh KH. Abdul Gani Kasuba selama hidupnya sejak beliau masuk pada gerakan sisyasah/politik ini kurang lebih terhitung dua puluh tahun lamanya. Sebuah proses yang lumayan panjang bagi KH. Abdul Gani Kasuba dalam melakukan gerakan politik pada jabatannya sebagai Gubenur Provinsi Maluku Utara yang sangat spektakuler yang belum pernah dialami oleh seorang figur/tokoh politik lainnya di Provinsi Maluku Utara, beliaulah satu-satunya.

Tidak semua orang bisa menjadi seorang ulama dan sekaligus sebagai seorang politisi yang memiliki performa yang baik dengan memulai perjalanan karir politiknya dengan menjadi seorang Gubernur Provinsi Maluku Utara yang dibilang amanah dan berhasil membuktikan dirinya sebagai politisi yang berciri khas dan berkarakter sebagai seorang ulama dalam mengelola organisasi pemerintahan. KH. Abdul Gani Kasuba memiliki keunikan tersendiri karena dalam dirinya memakai dua baju sekaligus, baaju sebagai seorang ulama dan sekaligus baju sebagai seorang politisi yang sulit ditemukan atau dijumpai sosok manusia yang seperti ini di Indonesia. Perjuangan beliau melalui gerakan politik bisa dibilang sebagai bentuk jihad politik yang mendapatkan dukungan yang besar dari masyarakat Provinsi Maluku Utara untuk membuktikan bahwa beliau walaupun tidak memiliki banyak uang untuk menjadi wakil rakyat atau menjadi kepala daerah dan hanya bermodalkan sebagai seorang Ustadz yang memiliki kedekatan dengan umat Islam khususnya dan umumnya masyarakat Maluku Utara, tetapi pada akhirnya beliau berhasil terpilih sebagai wakil rakyat dan juga terpilih menjadi Gubernur Provinsi Maluku Utara selama dua periode. Ada kekuatan maha dahsyat yang menjadi pendorong kuatnya spirit KH. Abdul Gani Kasuba dalam melakukan gerakan politiknya yang seringkali diistilahkan dengan Guru Spritualitasnya yang selalu didatangi oleh KH. Abdul Gani Kasuba untuk meminta fatwa atau taushiyyah siyasah/politik kepada beliau untuk kemudian mempengaruhi sikap istiqamah/konsisten tetap maju berkontestasi dalam pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara. Guru spritualitas yang dimaksudkan disini adalah al- Marhum al-Habib Saggaf bin Muhammad bin Salim al-Jufri, beliau adalah cucunya Guru Tua yang semasa hidupnya menjabat sebagai Ketua Utama PB. Al-Khairaat dan sebagai ulama yang sangat Kharismatik dan memiliki maqam/tingkat kewalian yang sangat Kasysyaf di Indonesia, dan seringkali beliau dipanggil oleh murid-muridnya dengan sebutan “Habib Saggaf” yang bertempat tinggal di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. KH. Abdul Gani Kasuba paling tahta al-amar serta beliau sangat dengar dan sangat taat atas nasehat dan pertimbangan politik yang disampaikannya pada saat KH. Abdul Gani Kasuba berkeinginan maju lagi berkontestasi sebagai calon Gubernur Provinsi Maluku Utara untuk periode kedua kalinya. Maka kata Habib Saggaf Allahu Yarham kepada KH. Abdul Gani Kasuba, pada kali ini antum tetap maju lagi sebagai calon Gubernur Maluku Utara dengan menggunakan kendaraan partai politik PDI-P dan kata Habib Saggaf, bahwa hal ini maa fiih musykilah/tidak jadi masalah jika antum diusung oleh PDI-P karena yang namanya partai politik itu bukan tujuan maka hukumnya boleh antum diusung oleh PDI-P atau partai politik lainnya, tetapi partai politik itu adalah sebagai alat saja yang digunakan dalam sebuah sistem demokrasi di Indonesia untuk mencapai tujuan yang mashlahah untuk kepentingan rakyat dalam pelaksanaan pemilihan umum Kepala Daerah.

Masih menurut Habib Saggaf saat itu, dan, jika antum sudah terpilih menjadi Gubernur Provinsi Maluku Utara untuk periode 2012-2017 dan periode 2018-2024, maka yang urgen untuk antum kerjakan adalah memajukan dan mengembangkan wajah pendidikan di Provinsi Maluku Utara agar setara dengan kemajuan pendidikan di Provinsi yang lain di Indonesia, dan wa bil khusush antum memajukan madrasah-madrasah Al-Khairaat di Maluku Utara dan memperhatikan semua putra-putri Maluku Utara yang kemudian wajib hukumnya mereka diberikan bantuan beasiswa pendidikan baik yang kuliah di perguruan tinggi di daerah Maluku Utara maupun yang kuliah di perguruan tinggi diluar Maluku Utara, sehingga putra-putri Maluku Utara banyak yang akan memperoleh gelar sarjana S1, S-2, dan lebih-lebih banyak yang bergelar Doktoral (S-3). KH. Abdul Gani Kasuba memiliki komitmen yang kuat untuk membuat kebijakan tersebut sebagai Gubernur Provinsi Maluku Utara yang berpihak pada aspek memperbanyak Sumber Daya Manusia (SDM) dengan cara menyediakan buget/anggaran untuk pembiayaan penyelesaian proses pendidikan bagi putra-putri Maluku Utara. Maka semua perintah/amanah yang pernah disampaikan oleh Habib Saggaf semasa hidupnya kepada KH. Abdul Gani Kasuba setelah terpilih menjadi Gubernur Maluku Utara, maka secara totalitas amanah tersebut telah dilaksanakannya sebagai bentuk pengkhidmatan kepada seorang guru/mursyid yang paling dihormatinya dan boleh jadi al-Marhum Habib Saggaf sangat mencintai/menyayangi muridnya KH. Abdul Gani Kasuba.

Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba dalam gaya kepemimpinan dan model ijtihad politiknya telah berhasil menjadikan jabatan/kekuasaannya sebagai Gubernur Provinsi Maluku Utara untuk memberikan penguatan terhadap internal umat Islam yaitu beliau berhasil membangun Masjid Raya Kota Sofifi yang bernama “Shaff al-Khairaat” yang kemudian telah digunakan untuk pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an tingkat Nasional yang diselenggarakan di Kota Sofifi Provinsi Maluku Utara sebagai Tuan Rumah pelaksanaannya. Dan, beliau tidak putus- putusnya memberikan infaq dan sedekah kepada siapa saja warga masyarakat Maluku Utara, baik secara langsung maupun tidak langsung dan Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba jika hendak naik pesawat dari Kota Ternate ke daerah lain atau ke Jakarta untuk tujuan melakukan dinas ke luar daerah, maka kebiasaan beliau ketika sudah berada di Bandara Babullah itu dengan cara membagikan uang satu persatu kepada petugas-petugas itu. Saya pernah menyaksikan kebiasaan sedekah dimaksud yang dilakukan sendiri oleh Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba di Bandara Babullah Kota Ternate. Memang sebuah gaya kepemimpinan langka dan unik yang dimiliki oleh Sang Gubenur Provinsi Maluku Utara Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba. Dan, saya haqqul yakin bahwa berkat gaya kepempinan dan sekaligus latar belakang KH. Abdul Gani Kasuba sebagai seorang ulama/ustazd inilah yang kemudian mengantarkannya menjadi seorang Gubernur Provinsi Maluku Utara selama dua periode. Saya bersaksi bahwa Al-marhum KH. Abdul Gani Kasuba adalah orang baik, dan saya ucapkan selamat jalan sang Kiai jebolan Kota Madinah Kotanya Nabi Muhammad Saw. Al-fatihah.

  • Penulis: balengko space

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Atasi Malas Belajar di Era Digital, Panduan Simpel untuk Generasi Muda

    Atasi Malas Belajar di Era Digital, Panduan Simpel untuk Generasi Muda

    • calendar_month Jum, 3 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 130
    • 0Komentar

    Di tengah kemudahan teknologi, semangat belajar sering kali justru tergerus oleh distraksi digital. Jika kamu merasa ponsel dan media sosial mulai mendominasi waktumu, ini saatnya beraksi! Berikut beberapa tips anti-malas yang dirancang untuk membuatmu kembali produktif dengan cara yang seru dan relevan: 1. Temukan “alasan” kamu belajar Apa alasanmu belajar? Apakah untuk meraih mimpi besar, […]

  • Antara Introvert dan Ekstrovert; Kamu yang Mana?

    Antara Introvert dan Ekstrovert; Kamu yang Mana?

    • calendar_month Jum, 3 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 97
    • 0Komentar

    Kontributor-Nurul Hafizdatul Muhajirah, S.Psi Balengko Space – Pada tanggal 3 Januari kemarin, kita memperingati hari introvert sedunia. Di mana introvert merupakan salah satu tipe kepribadian yang ada pada manusia. Istilah introvert digunakan untuk menggambarkan sebuah sifat yang cenderung menyendiri, lebih fokus pada dunia-dunia internal seperti terfokus pada diri sendiri, dan cenderung tidak suka bersosialisasi. Sama […]

  • Wagub Malut Sarbin Sehe Tegaskan Komitmen Pendidikan & Kesehatan Gratis dalam Jalan Sehat Hardiknas Guru Tidore

    Wagub Malut Sarbin Sehe Tegaskan Komitmen Pendidikan & Kesehatan Gratis dalam Jalan Sehat Hardiknas Guru Tidore

    • calendar_month Sen, 28 Apr 2025
    • account_circle Muzstakim
    • visibility 80
    • 0Komentar

    Tidore, 28 April 2025 – Ratusan guru se-Pulau Tidore memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dengan menggelar jalan sehat. Tidak hanya sekadar olahraga, kegiatan ini sekaligus memperkuat kebersamaan dan motivasi para pendidik di wilayah tersebut kegiatan ini berlangsung pada (26/04/2025). Wakil Gubernur Maluku Utara, KH. Sarbin Sehe, secara resmi membuka acara ini. Turut hadir […]

  • SISI GELAP KANTOR GUBERNUR MALUKU UTARA

    SISI GELAP KANTOR GUBERNUR MALUKU UTARA

    • calendar_month Rab, 19 Mar 2025
    • account_circle Oleh: Fahrul Abd. Muid
    • visibility 216
    • 0Komentar

    Eksistensi kantor Gubernur Maluku Utara, yang letaknya di gosale puncak Kota Sofifi-memang sangat strategis dan memiliki “panorama” yang indah jika dilihat oleh mata telanjang dari kejauhan oleh semua orang, dan kantor ini terlihat jelas dengan tampilan catnya yang berwarna putih, jika kita melihatnya di atas pesawat yang biasanya akan lending di bandara Babullah Kota Ternate. […]

  • Poltekkes Kemenkes Ternate Kembali Aktifkan Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, Gelar Bakti Sosial di Taman Nukila

    Poltekkes Kemenkes Ternate Kembali Aktifkan Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, Gelar Bakti Sosial di Taman Nukila

    • calendar_month Ming, 16 Feb 2025
    • account_circle balengko space
    • visibility 272
    • 0Komentar

    Sumber Foto : Istimewa Ternate, Minggu, 16 Februari 2025 – Program Studi DIII Kebidanan dan DIV Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Ternate sukses menggelar bakti sosial di Taman Nukila, Kota Ternate, Maluku Utara. Kegiatan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat sekaligus memperkenalkan kembali Prodi Sarjana Terapan Kebidanan yang baru diaktifkan. Pemeriksaan […]

  • Sdapen: Perjalanan Seorang Rapper Maluku yang Mengukir Jejak di Dunia Hip-Hop dan Kreativitas Visual

    Sdapen: Perjalanan Seorang Rapper Maluku yang Mengukir Jejak di Dunia Hip-Hop dan Kreativitas Visual

    • calendar_month Ming, 2 Feb 2025
    • account_circle balengko space
    • visibility 197
    • 0Komentar

    Foto : Istimewa Lingkungan yang Membentuk Semangat Hip-Hop Bagi Sdapen, kecintaannya pada dunia hip-hop lahir secara alami. Lingkungan tempat tinggalnya yang mayoritas dihuni anak muda dengan minat besar pada rap, dance, dan grafiti membuat hip-hop menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. “Saya mulai tertarik dan ikut terjun ke dunia hip-hop sejak SMP kelas 2, sekitar […]

expand_less