Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » BELANDA, RIWAYATMU DULU

BELANDA, RIWAYATMU DULU

  • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
  • visibility 266
  • comment 0 komentar

Ketika saya merasa penasaran dengan Universitas Leiden di Belanda, maka saya memutuskan harus menyempatkan diri saya untuk berkunjung ke sana. Saya berangkat dari Kota Amsterdam menggunakan kereta-Listrik dan kemudian saya harus turun di stasiun kereta Listrik di Kota Leiden. Dari stasiun itu, kemudian saya berjalan kaki yang jaraknya lumayan jauh untuk sampai ke Universitas Leiden. Aneh tapi nyata kawan, sebelum saya akan memasuki gerbang Universitas Leiden ini, saya pun diberitahukan oleh kawan saya sebuah rumah tua yang pemiliknya ternyata seorang Guru Besar kampus ini yang bernama Prof. Christian Snouck Hurgronje, seorang orientalis kelas kakap yang pernah menggegerkan seantero dunia barat dan lebih-lebih bangsa Indonesia saat itu. Seorang Snouck Hurgronje, tokoh kontroversial dalam tarikh Indonesia masa kolonial. Snouck seorang ilmuwan dan akademisi yang sangat kaliber kecerdasannya. Rasa keingintahuan yang hight mendorongnya untuk meriset Islam live dari sumbernya. Demi dapat mempelajari Islam di Makkah dan Jeddah, sampai Snouck nekat masuk Islam dan disunat farjinya kemudian berganti nama menjadi Abd al-Gaffar.

 Setelah ruju’ ke Belanda dan menerbitkan karyanya perihal Makkah, Snouck kemudian dzahaba ilaa Hindia Belanda secara sirr. Ternyata, Snouck sangat tertarik dengan negeri serambi Makkah, Aceh. Karena rakyatnya sangat fanatik dengan kepercayaan ajaran Islam yang mereka anut. Kefanatikan agama Islam bagi orang Aceh sehingga mereka kelihatannya sulit untuk di adu-domba. Namun, bagi Snouck sangat mudah sekali untuk mendobrak kefanatikan Islam orang-orang Aceh, maka Jenderal Van Heutsz berhasil menaklukkan orang-orang Islam Aceh yang sangat fanatik itu, karena Snouck dalam memainkan perannya yang begitu jitu sebagai penasehat pemerintah Hindia Belanda. Hal inilah yang menjadi alasan kuat bagi Snouck untuk diberikan gelar sebagai agen mata-mata Hindia Belanda dan sang pemecah belah Islam di Indonesia.

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • PENDIDIKAN TERJANGKAU DAN BERMUTU

    PENDIDIKAN TERJANGKAU DAN BERMUTU

    • calendar_month Sel, 8 Apr 2025
    • account_circle Fahrul Abd. Muid
    • visibility 171
    • 0Komentar

    Konsep pendidikan terjangkau dan bermutu (affordable and quality education) di Provinsi Maluku Utara dapat diartikan sebagai pendidikan yang berkualitas dan dapat diakses secara mudah bagi masyarakat Provinsi Maluku Utara. Karena pendidikan adalah hak dasar yang harus dipenuhi oleh setiap individu tanpa memandang status sosial, ekonomi, dan letak rentan kendali geografis di Provinsi Maluku Utara. Pendidikan […]

  • Ketua LBH Ansor Kota Ternate, Zulfikran Bailussy, memberikan klarifikasi isu rangkap jabatan ASN Kemenag Maluku Utara.

    Klarifikasi Isu Rangkap Jabatan ASN Kemenag Maluku Utara, LBH Ansor: Klien Kami Punya Bukti Sah

    • calendar_month Sel, 16 Sep 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 131
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, Ternate – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Ternate mengeluarkan klarifikasi hukum terkait isu rangkap jabatan ASN Kemenag Maluku Utara. Menurut LBH Ansor, pemberitaan yang beredar keliru dan dapat menyesatkan publik. Penjelasan LBH Ansor Ketua LBH Ansor Kota Ternate, Zulfikran Bailussy, SH, menjelaskan bahwa kliennya, Yusri N. Samsudin, memang pernah mengemban tugas sebagai […]

  • Lapangan Warisan Ternate

    Lapang Warisan Hidupkan Permainan Tradisional

    • calendar_month Sel, 5 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 350
    • 1Komentar

    BALENGKO SPACE, Ternate – Di tengah derasnya arus globalisasi dan dominasi konten digital, sejumlah anak muda di Ternate menggagas sebuah gerakan sosial bertajuk Lapang Warisan. Komunitas ini hadir sebagai ruang alternatif untuk melestarikan permainan tradisional sekaligus menjadi tempat healing yang murah dan menyenangkan bagi masyarakat, terutama anak-anak. Permainan seperti Balengko-Balengko (petak kumpet) ,Boi Tampurung, Benteng, […]

  • Abdurahman bin Kamel Assegaf Kecam Keras Pernyataan Rasis Muhammad Fuad Riyadi terhadap Guru Tua Al-Habib Asayid Idrus bin Salim Al-Jufri

    Abdurahman bin Kamel Assegaf Kecam Keras Pernyataan Rasis Muhammad Fuad Riyadi terhadap Guru Tua Al-Habib Asayid Idrus bin Salim Al-Jufri

    • calendar_month Kam, 27 Mar 2025
    • account_circle Nurul Hafizatul
    • visibility 362
    • 0Komentar

    Ternate, (28/3/25), Melalui pesan WhatsApp yang diterima pada 28 Maret 2025, Abdurahman bin Kamel Assegaf, Mudir Pondok Pesantren Al-Khairat Sasa dan anggota Abnul Khoirat, dengan tegas mengecam tindakan pernyataan rasis yang dilontarkan oleh Muhammad Fuad Riyadi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Fuad Plered, terhadap Guru Tua Al-Habib Asayid Idrus bin Salim Al-Jufri. Dalam pesan […]

  • Nelayan dan Petani di Tengah Gempuran Industri: Menakar Keadilan Sosial di Maluku Utara

    Nelayan dan Petani di Tengah Gempuran Industri: Menakar Keadilan Sosial di Maluku Utara

    • calendar_month Sab, 26 Apr 2025
    • account_circle Muhammad Asmar Joma
    • visibility 608
    • 0Komentar

    Maluku Utara negeri di pingran bibir pasifik diberkahi laut dan tanah yang subur, namun ironis terbesar hari ini di depan mata bukanlah kemiskinan, kelaparan, melainkan penghiyanatan terhadap sumber daya penghidupan kita. Atas nama investasi dan pertumbuhan ekonomi, kebijakan publik telah mengadaikan hak-hak nelayan dan petani kepada korporasi tambang yang rakus dan acuh terhadap keadilan ekologi.  […]

  • Tarian soya-soya Maluku Utara ditampilkan di event JKPI Yogyakarta oleh mahasiswa dan pelajar

    Tarian Soya-Soya Maluku Utara Tampil di Event JKPI Yogyakarta 2025

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 749
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE, Yogyakarta, 7 Agustus 2025 — Kota Yogyakarta menjadi pusat perayaan budaya dalam ajang Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang digelar sejak 5 hingga 9 Agustus 2025. Bertempat di kawasan titik nol kilometer, acara ini menyedot perhatian masyarakat lokal, wisatawan domestik, hingga mancanegara. JKPI 2025 menampilkan parade budaya dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk […]

expand_less