BELANDA, RIWAYATMU DULU
- account_circle Fahrul Abd. Muid
- calendar_month Kam, 3 Jul 2025
- visibility 106
- comment 0 komentar

Penulis waktu di Belanda : Sumber Istimewa
Ketika saya merasa penasaran dengan Universitas Leiden di Belanda, maka saya memutuskan harus menyempatkan diri saya untuk berkunjung ke sana. Saya berangkat dari Kota Amsterdam menggunakan kereta-Listrik dan kemudian saya harus turun di stasiun kereta Listrik di Kota Leiden. Dari stasiun itu, kemudian saya berjalan kaki yang jaraknya lumayan jauh untuk sampai ke Universitas Leiden. Aneh tapi nyata kawan, sebelum saya akan memasuki gerbang Universitas Leiden ini, saya pun diberitahukan oleh kawan saya sebuah rumah tua yang pemiliknya ternyata seorang Guru Besar kampus ini yang bernama Prof. Christian Snouck Hurgronje, seorang orientalis kelas kakap yang pernah menggegerkan seantero dunia barat dan lebih-lebih bangsa Indonesia saat itu. Seorang Snouck Hurgronje, tokoh kontroversial dalam tarikh Indonesia masa kolonial. Snouck seorang ilmuwan dan akademisi yang sangat kaliber kecerdasannya. Rasa keingintahuan yang hight mendorongnya untuk meriset Islam live dari sumbernya. Demi dapat mempelajari Islam di Makkah dan Jeddah, sampai Snouck nekat masuk Islam dan disunat farjinya kemudian berganti nama menjadi Abd al-Gaffar.
Setelah ruju’ ke Belanda dan menerbitkan karyanya perihal Makkah, Snouck kemudian dzahaba ilaa Hindia Belanda secara sirr. Ternyata, Snouck sangat tertarik dengan negeri serambi Makkah, Aceh. Karena rakyatnya sangat fanatik dengan kepercayaan ajaran Islam yang mereka anut. Kefanatikan agama Islam bagi orang Aceh sehingga mereka kelihatannya sulit untuk di adu-domba. Namun, bagi Snouck sangat mudah sekali untuk mendobrak kefanatikan Islam orang-orang Aceh, maka Jenderal Van Heutsz berhasil menaklukkan orang-orang Islam Aceh yang sangat fanatik itu, karena Snouck dalam memainkan perannya yang begitu jitu sebagai penasehat pemerintah Hindia Belanda. Hal inilah yang menjadi alasan kuat bagi Snouck untuk diberikan gelar sebagai agen mata-mata Hindia Belanda dan sang pemecah belah Islam di Indonesia.
- Penulis: Fahrul Abd. Muid
- Sumber: Penulis adalah Dosen IAIN Ternate & Sekretaris ICMI Kota Ternate-Maluku Utara
Saat ini belum ada komentar