Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » OPINI » Kritik Pandangan Islam tentang Kemiskinan: Solusi Nyata & Tanggung Jawab Sosial

Kritik Pandangan Islam tentang Kemiskinan: Solusi Nyata & Tanggung Jawab Sosial

  • calendar_month Sab, 6 Sep 2025
  • visibility 147
  • comment 0 komentar

 Fungsi keempat, bahwa kemiskinan adalah menyediakan lapangan kerja. Bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan kerja? Karena ada orang miskin lahirlah pekerjaan tukang kredit (barang atau uang), perjudian (yang dapat diorganisasikan secara resmi dan menghasilkan miliyaran rupiah), aktivitas LSM (yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional lewat para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor), dan tentu saja ada berbagai kegiatan negara yang dikelola oleh Kementerian Sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program bantuan sosial bersyarat yang ditujukan untuk orang-orang miskin yang inti program ini adalah lagi-lagi untuk mengurus dan menguras orang-orang miskin di Indonesia yang jumlahnya berjuta-juta banyaknya kawan! Belakangan kita tahu bahwa tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh negara ketiga di pasaran internasional selain dengan menjual orang-orang miskin.

 Fungsi kelima, bahwa kemiskinan adalah memperteguh status sosial orang-orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya dengan selalu berkata “siap bos”. Nyonya dapat menunjukkan kekuasaannya dengan memerintah pembantunya agar mengurus semua urusan rumah-tangganya. Ia sendiri sekarang mempunyai waktu untuk menghadiri kegiatan sebagai wanita modern dengan ikut acara arisan ibu-ibu orang kaya baru, ikut kursus kecantikan atau kegiatan-kegiatan “sosial” lainnya.

Terakhir, fungsi keenam, bahwa orang-orang miskin juga bermanfaat untuk dijadikan tumbal dalam proses pembangunan negara. Untuk mempertahankan martabat bangsa di hadapan bangsa-bangsa asing, pekerjaan yang tidak manusiawi harus di-deletkan. Untuk itu ribuan sopir angkot dan para ojek pangkalan terpaksa menjadi tumbal oleh kebijakan negara yang bersekongkol dengan mereka pemilik modal besar dalam mengembangkan bisnisnya. Bila anda mempunyai rumah di pusat kota, lalu pemerintah ingin menggunakan tanah anda untuk pembangunan pabrik, maka anda akan memperoleh penggantian yang layak saja alias pasti akan dibayar murah. Tetapi ribuan angkot, becak dan ojek pangkalan justru direbut dari pemiliknya, bahkan dilemparkan ke laut, dan sama sekali tidak ada ganti rugi dari negara. Supaya tidak mengganggu keindahan dan ketertiban kota, pedagang kaki-lima atau yang disebut dengan pedagang asongan dan/atau ibu-ibu yang berdagang di pasar bila jualannya mengganggu lalu-lintas maka perlu mereka harus ditertibkan dengan sangat tidak manusiawi. Bahkan mereka juga harus ditangkap, dagangannya akan ditendang-tendang bahkan diambil paksa oleh petugas pemerintah-katakanlah Satpol Pamong Praja, dan lebih-lebih kerugian yang dideritanya sama sekali tidak akan diganti, sungguh kejam perlakukan mereka dengan orang-orang miskin kawan!

  • Penulis: Fahrul Abd. Muid
  • Editor: Redaktur Balengko Creative Media

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Antara Introvert dan Ekstrovert; Kamu yang Mana?

    Antara Introvert dan Ekstrovert; Kamu yang Mana?

    • calendar_month Jum, 3 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 139
    • 0Komentar

    Kontributor-Nurul Hafizdatul Muhajirah, S.Psi Balengko Space – Pada tanggal 3 Januari kemarin, kita memperingati hari introvert sedunia. Di mana introvert merupakan salah satu tipe kepribadian yang ada pada manusia. Istilah introvert digunakan untuk menggambarkan sebuah sifat yang cenderung menyendiri, lebih fokus pada dunia-dunia internal seperti terfokus pada diri sendiri, dan cenderung tidak suka bersosialisasi. Sama […]

  • Mahasiswa Halmahera Timur di Yogyakarta Gelar Aksi Damai: Desak Cabut IUP Bermasalah dan Stop Perampasan Tanah Adat Play Button

    Mahasiswa Halmahera Timur di Yogyakarta Gelar Aksi Damai: Desak Cabut IUP Bermasalah dan Stop Perampasan Tanah Adat

    • calendar_month Sen, 28 Apr 2025
    • account_circle Muzstakim
    • visibility 1.304
    • 0Komentar

    Yogyakarta, 28 April 2025 – Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Komunikasi Pelajar Mahasiswa Halmahera Timur Yogyakarta menggelar aksi damai di halaman Kantor Polda DIY, Senin (28/4/25). Mereka menyuarakan sepuluh tuntutan, di antaranya mencabut seluruh Izin Usaha Pertambangan (IUP) bermasalah di Halmahera Timur, menghentikan perampasan ruang hidup, serta mendorong penghentian pencemaran lingkungan di daerah tersebut. Dalam […]

  • Makan bergizi Gratis Dimulai Hari Ini, Wujudkan SDM Unggul dan Kurangi Stunting

    Makan bergizi Gratis Dimulai Hari Ini, Wujudkan SDM Unggul dan Kurangi Stunting

    • calendar_month Sen, 6 Jan 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 122
    • 0Komentar

    Balengko Space – Hari ini, Senin (6/1/2024), sekolah-sekolah resmi menjalankan Program Makan Bergizi Gratis. Presiden dan Wakil Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, menjadikan program ini sebagai prioritas utama untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul. Pemerintah memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi dengan baik dan berkualitas demi meningkatkan kualitas pangan dan gizi […]

  • Generasi muda Moloku Kie Raha sedang mengikuti diskusi budaya dan sejarah lokal

    Generasi Muda Moloku Kie Raha dan Tanggung Jawab Merawat Warisan Leluhur

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Muhamad Affath Hidayah
    • visibility 276
    • 0Komentar

    Sudah berapa kali kita ganti pemimpin, tapi kita masih sangat jauh dari harapan, apalagi sejahtera hanya sebagai slogan. Berapa kali juga kita memilih pemimpin, namun selalu menghasilkan pemerintahan yang bobrok, artinya yang dijanjikan saat kampanye tidak searah dengan yang dilaksanakan saat memimpin. Berkoar tentang keadilan, kemajuan, dan kemaslahatan umat, namun realitas di lapangan malah sebaliknya, […]

  • Tali bukan Solusi: Balengko Space Ajak Generasi Muda Pahami Isu Bunuh Diri

    Tali bukan Solusi: Balengko Space Ajak Generasi Muda Pahami Isu Bunuh Diri

    • calendar_month Sab, 8 Feb 2025
    • account_circle balengko space
    • visibility 458
    • 0Komentar

    Sumber Foto : Istimewa Ternate, Sabtu, (8/2/25) – Balengko Space sukses mengadakan workshop bertajuk “Tali Bukan Solusi dari Permasalahan yang Kamu Hadapi” yang membahas fenomena bunuh diri di Kota Ternate dari perspektif Psikologi dan Agama. Acara ini berlangsung di Only Six Coffee pada Sabtu, (8/2/25), pukul 16.00 WIT – 17.30 WIT, dengan sasaran utama mahasiswa […]

  • SEMAINDO desak dokumen hibah Gelora Kie Raha

    Polemik Gelora Kie Raha Memanas: SEMAINDO Desak Ungkap Dokumen Sah!

    • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
    • account_circle Redaksi Balengko Space
    • visibility 383
    • 0Komentar

    BALENGKO SPACE – Jakarta, 19 Agustus 2025 – Polemik kepemilikan Stadion Gelora Kie Raha (GKR) antara Pemkot Ternate dan Pemda Halmahera Barat kian memanas. Sentrum Mahasiswa Indonesia (SEMAINDO) Halbar DKI Jakarta mendesak penyelesaian segera melalui jalur hukum. Ketua SEMAINDO Halbar DKI Jakarta, Sahrir Jamsin, menilai perdebatan publik soal GKR sudah berlebihan. Ia menegaskan masalah ini […]

expand_less